Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatatkan kenaikan rasio permodalan alias risk based capital (RBC) per Oktober 2023.
Berdasarkan laporan keuangan, Jasindo membukukan rasio RBC sebesar 150,59% per Oktober 2023. Padahal, pada Oktober tahun 2022, RBC Jasindo sempat minus 12,10%.
Rasio RBC Jasindo periode Oktober 2023 itu sudah berada di atas ambang batas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120%.
“Sampai dengan saat ini, RBC perusahaan di atas ketentuan OJK dan bahkan meningkat,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara kepada Kontan.co.id, Jumat (24/11).
Baca Juga: Jasindo: Sebanyak 75,59% Klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Akibat Kekeringan
Diwe menyampaikan, sejak tahun 2021 hingga saat ini, rasio RBC Jasindo trennya cenderung naik. Hal ini berkat keberhasilan strategi penyehatan keuangan yang dilakukan perusahaan pada tahun 2022.
“Di tahun 2023, kami lanjutkan dengan penguatan pada sisi bisnis dengan fokus pada core competencies, mengedepankan prudent underwriting, dan yang terpenting adalah kami berupaya untuk terus memperhatikan governance, risk, dan compliance dalam setiap operasional perusahaan,” terangnya.
Diwe bilang, untuk melanjutkan kesehatan keuangan tersebut, Jasindo telah menggagas beberapa strategi yang akan dijalankan di tahun depan.
Di antaranya, tetap fokus pada bisnis korporasi yang menjadi core competencies perusahaan, seperti pada LoB-LoB Property, marine (cargo & hull), energy offshore dan onshore, engineering, aviation dan satelit, serta tanggung gugat.
“Selain itu, kami juga berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan terhadap tata kelola dan manajemen risiko perusahaan,” terangnya.
Baca Juga: Ada Perubahan, Ini Susunan Direksi Jasindo Terbaru
Di tahun ini, perbaikan tata kelola tersebut telah diwujudkan melalui adanya aplikasi sistem governance, risk, dan compliance (GRC). Dengan sistem itu, berdampak pada perbaikan proses manajemen risiko di setiap unit kerja.
“Sehingga operasional bisnis sampai perlindungan risiko terhadap pemegang polis dapat terjaga. Dengan begitu, kami optimistis di tahun 2024 kinerja perusahaan akan meningkat,” tandasnya.
Untuk diketahui, berhasil meraih pendapatan premi sebesar Rp 2,23 triliun per Oktober 2023, turun 16,01% year on year (yoy) jika dibandingkan Oktober 2022 yang sebesar Rp 2,66 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News