Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sepanjang tahun lalu berhasil menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) stabil di level 1,5%.
Meski jumlah tersebut praktis tak bergerak sejak awal tahun 2017, namun bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2016 telah mengalami kenaikan 20 basis poin (bps) dari 1,3%.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan kondisi NPL ini sudah termasuk baik bila dibandingkan dengan rata-rata industri yang masih di atas 2,5%. Selain itu, bila dirinci, menurut Jahja, NPL paling besar disumbang dari penyaluran kredit ke sektor korporasi.
Pun, sampai akhir tahun bank swasta nomor wahid di Indonesia ini hanya menjaga NPL di level yang sama atau konservatif. "1,5% kita jaga, artinya kalau NPL terus dijaga rendah itu tidak berani ambil risiko dan bisa menghilangkan kesempatan profit (keuntungan)," kata Jahja di Jakarta, Kamis (8/3).
Sebagai tambahan informasi, secara net NPL BCA berada di level rendah 0,4% tahun lalu jumlah ini juga hanya naik tipis dari 0,3% dari posisi tahun 2016. BCA juga sudah menurunkan biaya pencadangan terhadap kredit bermasalah atau provisi dari 229,4% pada akhir tahun 2016 menjadi 190,7% per 2017.
Sementara total cadangan kredit yang telah dibentuk BCA tahun lalu tercatat sebesar Rp 14,6 triliun, meningkat 5,2% dibanding tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News