kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi BCA Finance di segmen mobil seken


Selasa, 06 Maret 2018 / 18:24 WIB
Ini strategi BCA Finance di segmen mobil seken


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BCA Finance optimistis, pasar pembiayaan mobil bekas masih punya prospek cerah. Untuk memanfaatkannya, perseroan menyiapkan sejumlah strategi.

Deputi Direktur Mobil Bekas BCA Finance Suwandi Halim menyebut, salah satu strategi yang dilakukan pihaknya adalah menjalin kerja sama yang lebih erat dengan penyelenggara bursa penjualan mobil bekas. Pasalnya kehadiran bursa semacam ini dinilai masih mampu mengakomodir kebutuhan nasabah.

Berbeda dengan sejumlah sumber lain, ia bilang kehadiran bursa mobil bekas akan memudahkan calon konsumen untuk mencari mobil yang sesuai dengan kebutuhan di satu tempat.

Selain itu, kontribusi pembiayaan dari kendaraan yang dijual di bursa mobil bekas pun terbilang besar. Misalnya saja hasil kolaborasi dengan Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mencapai 15% dari total omzet BCA Finance secara nasional di segmen mobil seken.

Tak heran, kedua pihak melanjutkan kerja sama dalam ekspansi ke Karawang untuk membuka Bursa Mobil Bekas WTC Resinda di Maret ini.

Selain dengan peningkatan sinergi, ia menyebut pihaknya pun mengandalkan pembiayaan dengan bunga murah untuk menarik nasabah. Hal ini tak jauh berbeda dengan yang dilakukan perseroan di segmen mobil baru.

Namun tentunya, bunga kredit untuk pembiayaan mobil bekas lebih tinggi ketimbang mobil baru. Hal ini tak lepas dari risiko kredit yang lebih besar pula.

"Bunga untuk mobil bekas di BCA Finance dimulai dari 8% untuk tenor sampai tiga tahun," katanya, Selasa (6/2).

Pembiayaan mobil bekas sendiri diakuinya punya kontribusi yang lumayan bagi perseroan yakni di kisaran 35%. Sementara di tahun kemarin, secara total BCA Finance menyalurkan kredit sebesar Rp 33,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×