Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) semakin mengalami peningkatan. Sepanjang semester I 2022, bank spesialis kredit sektor perumahan ini telah menyalurkan KPR subsidi sebanyak 74.692 unit dengan nilai mencapai Rp 10,88 triliun.
Haru Koermahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, penyaluran KPR subsidi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi semester I 2022 sebanyak 65.380 unit dengan nilai Rp 9,47 triliun.
"Pertumbuhan realisasi sebesar 14,82% secara year on year (YoY) tersebut sejalan dengan target perseroan untuk dapat terus memperkuat pangsa pasar di KPR Subsidi di akhir tahun 2022," kata Haru pada Kontan.co.id, belum lama ini.
Haru menambahkan, penyaluran KPR Subsidi tersebut terus didukung dengan perbaikan proses bisnis yang dapat memproses kredit secara lebih tepat dan efisien sehingga kredit dapat segera tersalurkan kepada debitur.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Turun, Bank Capital Fokus pada Kredit Pensiunan dan Ritel
Perbaikan proses bisnis tersebut juga meningkatkan kualitas dari kredit yang tersalurkan sehingga rasio NPL kredit baru dapat terjaga.
Ia bilang, BTN juga terus mengembangkan Digital Mortgage Ecosystem yang memudahkan akses layanan kredit konstruksi bagi developer untuk menjaga supply rumah dan akses KPR melalui kanal digital untuk kemudahan bagi konsumen sehingga KPR Subsidi dapat terus tersalurkan secara optimal.
Kendati penyaluran KPR subsidi BTN semakin meningkat, Haru mengatakan bahwa penyaluran KPR tersebut masih tetap memiliki tantangan. Masih banyaknya tantangan ekonomi makro secara global maupun domestik seperti inflasi yang meningkat, membuat bank harus lebih ketat dan selektif dalam penyaluran KPR Subsidi.
"Namun demikian, dengan masih banyaknya permintaan terhadap KPR Susbidi, BTN masih mampu bekerjasama dengan developer untuk menyalurkan KPR Subsidi sesuai target dan menjadi mitra utama pemerintah dalam mengurangi backlog perumahan di Indonesia," pungkas Haru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News