Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Penyaluran kredit dan pembiayaan di tahun 2021 mencapai Rp38,70 triliun, tumbuh 8,52% dari tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp35,67 triliun. Pencapaian pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut berada di atas pertumbuhan kredit industri perbankan tahun 2021 sebesar 5,24%.
Lebih lanjut Romy menyampaikan, “Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang tumbuh 31,75% dari semula tercatat sebesar Rp1,47 triliun per Desember 2020 menjadi sebesar Rp1,93 triliun per Desember 2021. Hal tersebut sejalan dengan upaya Bank DKI dalam mendorong penyaluran kredit kepada sektor UMKM, termasuk di antaranya Sindikasi Kredit dan Pembiayaan kepada PT Permodalan Nasional Madani sebesar Rp4 triliun.
Selain UMKM. penyaluran kredit kepada segmen konsumer juga mengalami pertumbuhan sebesar 10,97% dari Rp13,72 triliun per Desember 2020 menjadi Rp15,23 triliun per Desember 2021.
Adapun kredit komersial juga tumbuh 4,60% dari Rp14,48 triliun per Desember 2020 menjadi Rp15,15 triliun per Desember 2021, dan pembiayaan syariah tumbuh 6,9% dari Rp5,95 triliun per Desember 2020 menjadi Rp6,37 triliun per Desember 2021.
Penyaluran kredit dan pembiayaan dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, ditandai dengan kualitas aset yang terjaga dengan baik yang tercermin pada realisasi rasio NPL Gross dan NPL Nett yang masing-masing terjaga pada level 3,02% dan 0,38%.
Bank DKI secara konsisten terus melakukan peningkatan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang tercermin pada coverage ratio tahun 2021 menjadi 150,62%, meningkat 24,12% dari sebelumnya sebesar 126,50% per Desember 2020.
Rasio Keuangan Bank DKI secara umum terjaga dalam batas yang memadai ditandai dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) yang tercatat 27,85% sementara loan to deposit rasio (LDR) ada di level 67,07%.
Baca Juga: Bank DKI Gelar Sentra Vaksinasi Booster
Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) per Desember 2021 tercatat sebesar 79,33%, membaik dari tahun 2020 sebesar 81,99%. Rasio Net Interest Margin (NIM) akhir tahun 2021 tercatat sebesar 5,19%.
Sebagai bagian dari rangkaian program transformasi, Bank DKI juga terus melakukan pengembangan terhadap produk dan layanan perbankan digital yang dimiliki. Salah satu produk yang tengah dikembangkan saat ini adalah JakOne Mobile yang saat ini telah memiliki 1,51 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai 18,38 juta transaksi per tahun dengan nilai transaksi mencapai Rp15,48 triliun.
“Untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang semakin demanding, Bank DKI juga telah menyiapkan sejumlah layanan e-channel melalui JakOne Community Apps yang terdiri dari JakOne Mobile, JakOne Erte, JakOne Artri, Ancol Apps, serta JakOne Abank sebagai upaya Bank DKI untuk mendorong ekosistem digital di DKI Jakarta”, tutup Romy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News