CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Sepanjang Tahun 2021, Laba Bank DKI Tumbuh 25,27%


Kamis, 10 Maret 2022 / 10:30 WIB
Sepanjang Tahun 2021, Laba Bank DKI Tumbuh 25,27%


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Di tengah kondisi perekonomian yang masih belum pulih sepenuhnya, di tahun 2021 Bank DKI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja positif. Per Desember 2021, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp727,36 miliar, tumbuh 25,27% dari laba per Desember 2020 sebesar Rp580,64 miliar.

“Perolehan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 45,9 persen yoy sehingga mencapai Rp1,3 triliun di tahun 2021,” kata Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy dalam keterangannya, Kamis (10/3).

Fidri menyampaikan, seiring dengan peningkatan kredit dan pertumbuhan laba, menjadikan total aset Bank DKI mencapai Rp70,74 triliun per Desember 2021.

Jika dibandingkan dengan posisi total aset Bank DKI akhir tahun 2020 yang mencapai Rp63,05 triliun, total aset mengalami peningkatan sebesar 12,21% dari Rp63,05 triliun, lebih baik dibandingkan pertumbuhan aset perbankan nasional sebesar 10,18%.

Fidri menambahkan, di tahun 2021 Bank DKI telah memulai rangkaian program Transformasi 5.0 yang terdiri dari empat pilar utama, yakni: (1) Business & Support Pemprov DKI yang terbagi atas Lending, Funding dan Ecosystem; (2) Digital & Operation; (3) Human Capital, Organization & Culture; dan (4) Governance, Risk Management & Compliance.

Baca Juga: Januari 2022, Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 5,5%

Selain itu, Bank DKI juga telah mulai mengimplementasikan strategi bisnis secara ekosistem berkolaborasi dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta serta turunannya.

“Potensi bisnis di DKI Jakarta sangatlah besar, kami berharap dengan mengimplementasikan strategi ekosistem digital khususnya dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta dan nasabah korporasi serta komunitas pasar dan sekolah, akan dapat meningkatkan bisnis ke depan Bank DKI” ujar Fidri.

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank DKI, Romy Wijayanto menambahkan bahwa Dana Pihak Ketiga di tahun 2021 mencapai Rp57,71 triliun, tumbuh 17,96% dari Rp48,92 triliun per Desember 2020 sehingga mendorong total aset Bank DKI. Pertumbuhan DPK tersebut berada diatas rata-rata pertumbuhan DPK industri perbankan tahun 2021 sebesar 12,21%.

Pertumbuhan DPK tersebut diiringi dengan perbaikan struktur dana yang dimiliki sehingga rasio Current Account Saving Account (CASA) dapat meningkat signifikan dari Rp45,49% menjadi sebesar 51,37% di tahun 2021. Hal ini secara linier mempengaruhi perbaikan tingkat efisiensi biaya dana atau Cost of Fund dari 4,39% pada tahun 2020 menjadi 2,96% per di tahun 2021.

Lebih lanjut Romy menyampaikan, pertumbuhan DPK terutama didukung oleh pertumbuhan Giro sebesar 58,92% dari Rp11,17 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp17,76 triliun pada tahun 2021, dan tabungan yang meningkat 7,29% dari Rp11,07 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp11,88 triliun pada tahun 2021.

Adapun Deposito meningkat 5,22% dari Rp26,67 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp28,06 triliun pada tahun 2021.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×