kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serap Rights Issue BSI, Bank Mandiri Siapkan Dana Rp 2,54 Triliun


Kamis, 08 Desember 2022 / 18:13 WIB
Serap Rights Issue BSI, Bank Mandiri Siapkan Dana Rp 2,54 Triliun
ILUSTRASI. Bank Mandiri telah menyatakan sikap untuk menyerap semua haknya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 1.000 per lembar saham. Bank bersandi saham BRIS ini akan merilis 4,99 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham. 

Bila semua saham baru itu diserap oleh investor, maka BSI akan meraup dana segar sebesar Rp 4,99 triliun melalui aksi penguatan modal ini. Pasca aksi korporasi ini, komposisi kepemilikan BRIS bakal berubah bila ada investor tidak melakukan haknya sehingga kepemilikan saham akan terdilusi. 

Lantaran, Bank Mandiri telah menyatakan sikap untuk menyerap semua haknya. Sedangkan BNI sebagian, dan BRI belum menyatakan sikap. 

Baca Juga: BBNI Serap Sebagian Hak di Rights Issue BSI (BRIS) dengan Nilai Rp 500 Miliar

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan akan mengeksekusi hak sebagai pemegang saham 50,83% dalam rights issue BSI. Ia menyebut langkah ini sebagai komitmen dalam pengembangan ekonomi syariah di dalam negeri. 

“Aksi korporasi ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperdalam industri pasar syariah melalui peningkatan partisipasi investor publik di BSI. Ke depannya, langkah penguatan modal ini juga diharapkan akan dapat menjadikan BSI sebagai bank syariah terbesar di regional dan pemain utama di pasar syariah global, sesuai dengan amanah pemerintah,” ujar Rudi kepada KONTAN, Kamis (8/12). 

Dalam prospektus rights issue, Bank Mandiri memiliki jatah 2,54 limar HMETD BSI. Artinya, Bank Mandiri telah menyediakan dana paling sedikit Rp 2,54 triliun. 

Sedangkan BNI yang memegang 24,85% saham BSI juga menyerap saham baru ini. Namun, BNI hanya melaksanakan sebagian haknya sebesar 500 juta saham baru dari seharusnya 1,24 miliar saham. 

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BRIS) Tetapkan Harga Pelaksanaan Rights Issue Rp 1.000

Direktur Keuangan BNI Novita W Anggraini menyatakan akan mengambil sebagian hak yang dimiliki dalam rights issue BSI. Ia menyatakan nilai transaksi yang akan BNI lakukan sebesar Rp 500 Miliar. 

“Arahan BNI pada rights issue, sebagai salah satu pemegang saham utama harapannya dari hasil rights issue ini dana yang didapat dapat digunakan oleh BSI untuk mendukung pertumbuhan bisnis BSI sehingga dapat  mendorong pencapaian visi BSI untuk menjadi top 10 global islamic bank,” ujar Novita kepada KONTAN.

Sedangkan BRI belum menyatakan sikapnya terkait aksi korporasi yang tengah digelar BSI. Dengan begini, maka pasca rights issue ini akan terjadi pergeseran komposisi kepemilikan saham BSI. Saat ini, Bank Mandiri miliki 50,83%, BNI 24,85%, BRI 17,25%, publik 5,51%, dan investor lainnya yang di bawah 1%. 

Asal tahu saja, harga pelaksanaan rights issue ini berada di bawah harga pasar BRIS. Pada akhir perdagangan pasar modal pada Kamis (8/12), BRIS ditutup melemah 0,39% menjadi Rp 1.265 per lembar saham.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyatakan secara umum harga rights issue memang ditetapkan di bawah harga pasar saham acuannya. 

“Ini memang standard practice untuk rights issue dan warran dimana harga rights issue umumnya akan berada di bawah harga saham reguler untuk menarik minat investor. Sebagai upaya agar semua saham baru yang diterbitkan diserap oleh investor,” ujar Arjun kepada KONTAN, Kamis (8/12). 

Ia menilai rights issue BRIS ini cukup menarik terlebih berdasarkan laporan keuangan, BSI memiliki fundamentals cukup lumayan. Malahan, laba bersih BRIS untuk kuartal terkini meningkat signifikan bandingkan sama kuartal ke tiga tahun lalu.

Baca Juga: Ini Cara Bank Syariah Indonesia (BSI) Perkuat Modal

“Selain itu kinerja keuangan mereka terlihat cukup bagus dan stabil. Prediksi saya terutama di waktu jangka pendek sebelum akhir tahun, ada potensi untuk rebound,” tambahnya. 

Ia memasang target harga BRIS di level Rp  1.445 per saham  dengan harga support Rp 1.200. Berdasarkan data RTI, BRIS memiliki price book to value (PBV) berada di level 1,89 kali. 

Berdasar data Infovesta, Rata rata PBV industri perbankan saat ini 3,51 kali. Artinya, secara valuasi, BRIS masih terbilang murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×