Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam memastikan kelancaran transaksi selama momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pertama, bank BNI mengantispasi peningkatan Kapasitas Infrastruktur Sistem IT untuk menantisipasi lonjakan transaksi, yakni dengan melakukan optimasi kapasitas agar tetap stabil meskipun terjadi peningkatan volume serta Tim operasional kami akan melakukan monitoring 24/7 selama periode Nataru.
Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting menyampaikan, bahwa perseroan juga berupaya memastikan ketersediaan uang tunai di seluruh ATM dan CRM, terutama di lokasi-lokasi strategis seperti bandara, stasiun, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata.
"Kami memastikan ketersediaan stok kartu BNI TapCash di outlet penjualan seperti kantor cabang BNI terdekat, mitra Alfamart, Alfamidi dan Indomaret khususnya dekat pintu tol," ungkap Roni kepada kontan.co.id, Jumat (6/12).
Baca Juga: Cara Buka Tabungan BNI Taplus secara Offline dan Online
BNI juga memastikan kelancaran transaksi Top Up saldo BNI TapCash di seluruh channel yang tersedia seperti Wondr by BNI, ATM BNI, Agen46 hingga Mitra Alfamart, Alfamidi, Indomaret, Vending Machine di public area maupun melalui eCommerce seperti Tokopedia, Shopee, Blibli dan Gojek.
Pihaknya juga melakukan edukasi merchant untuk memanfaatkan QRIS sebagai solusi pembayaran non-tunai yang cepat dan mudah, terutama di tempat wisata, pasar, dan lokasi ramai lainnya.
Tak lupa, BNI mendorong nasabah untuk memanfaatkan layanan digital banking wondr by BNI untuk transaksi yang lebih mudah dan cepat, guna mengurangi risiko kepadatan di kanal fisik seperti ATM atau cabang.
Di sisi lain, BNI juga memproyeksikan kenaikan volume transaksi sekitar 9%-12% dibandingkan bulan biasa, lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan belanja, perjalanan, dan persiapan perayaan Nataru.
Kenaikan tersebut disebut Roni paling banyak didukung oleh transaksi QRIS, yang menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 208% secara YoY. Pertumbuhan ini mencerminkan adopsi yang semakin luas dari QRIS sebagai metode pembayaran yang praktis dan efisien, khususnya di sektor ritel, tempat wisata, dan pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Simak Strategi Transformasi BNI terhadap Anak Usahanya untuk Dongkrak Kinerja
"Transaksi QRIS telah menjadi kanal utama untuk mendukung transaksi non-tunai selama momen Nataru, sejalan dengan pergeseran preferensi konsumen ke arah pembayaran digital," katanya.
Selain itu, kenaikan juga akan didorong oleh transaksi uang elektronik BNI TapCash yang diprediksi akan tumbuh secara signifikan yaitu sebesar 29%. Hal ini berkaca dari lonjakan transaksi saat Nataru tahun 2023.
Sementara itu, Roni menuturkan, untuk periode Nataru tahun ini, estimasi dana yang dialokasikan BNI juga akan dipertahankan pada tingkat yang optimal didasarkan pada beberapa faktor, seperti tren perjalanan dan kegiatan sosial selama Nataru diperkirakan tetap tinggi sekitar 5%-10% dari bulan sebelumnya.
Menurutnya, meskipun tingkat transaksi masyarakat lebih tinggi pada periode Nataru, preferensi masyarakat melalui transaksi digital semakin meningkat sehingga alokasi dana yang disediakan cenderung stagnan.
"Namun untuk cash, kami tetap mempersiapan kelancaran Nataru mencakup optimalisasi mesin ATM/CRM untuk penarikan dan penyetoran tunai," tambahnya.
Pihaknya pun tetap optimistis bahwa kebutuhan transaksi masyarakat selama Nataru akan berjalan lancar berkat kesiapan infrastruktur perusahaan dan kepercayaan dari nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News