kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Simak strategi BNI untuk menjaga likuiditas keuangan


Kamis, 04 Oktober 2018 / 20:05 WIB
Simak strategi BNI untuk menjaga likuiditas keuangan
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah perbankan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk berupaya menjaga likuiditas keuangan hingga akhir tahun. Wakil Direktur BNI Herry Sidharta menyatakan saat kondisi likuiditas yang cenderung semakin mengetat di pasar, BNI berhasil menjaga likuiditas dengan baik.

"Tercermin pada loan to deposit ratio (LDR) per Agustus 2018 yang stabil pada level 88,6%. Kondisi tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan LDR industri per Juli, sebesar 93,1%," ujar Herry kepada Kontan.co.id, Kamis (4/10).

Sekretaris Perusahaan BNI Kiryanto menyebut, ini menunjukan kemampuan BNI memberikan pinjaman masih kuat. Guna menjaga hal ini, BNI akan menggunakan strategi pengelolaan asset dan liabilities manajemen yang efektif. Juga berfokus pada dana murah atau CASA.

"Sehingga rasio LDR ini bisa kita pertahankan hingga akhir tahun. CASA akan kita jaga di rasio 65% terhadap dana pihak ketiga (DPK). Mudah-mudahan NIM bisa kita jaga di 5,4% hingga akhir tahun," ujar Kiryanto.

Hingga Agustus CASA BNI sebesar 61,67% terhadap total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 495,76 triliun. Sedangkan penyaluran kredit sebesar Rp 439,06 triliun.

Kiryanto mengaku hingga saat ini, Bank BUMN tengah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit sehingga tumbuh mengikuti industri.

"Sebab ekspansi harus hati-hati tidak ngebut seperti dahulu-dahulu dan fokus memperbaiki kredit. Sebab kondisi ketidakpastian dari eksternal sangat tinggi padahal internal cenderung terkontrol," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×