Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perusahaan pembiayaan semakin tertekan akibat melemahnya perekonomian akibat Covid-19. Di sisi lain, mutlifinance juga harus menjalankan program restrukturisasi pembiayaan hingga 12 bulan. Karenanya, PT BNI Multifinance telah mengambil langkah strategis agar dapat mempertahankan kinerja di tengah pandemi.
Direktur Umata BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan menyatakan akan memanfaatkan sektor-sektor yang tidak terdampak Covid-19.
Misalnya industri emas, nikel yang memiliki smelter, perusahaan batubara yang khusus memasok ke PLN, industri makanan dan minuman. Juga industri agronomi dan alat-alat kesehatan.
Baca Juga: Banyak debitur ajukan restrukturisasi, multifinance belum minta keringanan ke bank
"Begitupun untuk kepemilikan kendaraan untuk program BUMN dan BUMD. Kami masuk ke industri tersebut secara kasuistis, karena ada project finance yang self financingnya kuat. Itu kami juga masuk. Forestry, kami juga masuk, karena pemainnya skala multi nasional company," kata Hasan kepada Kontan.co.id, Senin (28/5).
Hasan mengaku hingga Jumat (15/5), BNI Multifinance telah memberikan pembiayaan senilai Rp 318 miliar kepada 133 debitur. Restrukturisasi tersebut berasal dari sektor pariwisata, angkutan darat untuk barang, angkutan laut internasional untuk barang, industri pengolahan, jasa perusahaan perorangan, pertambangan penggalian dan konstruksi.
Hingga April 2020, Hasan menyebut total piutang pembiayaan BNI Multifinance mencapai Rp 1,69 triliun. Nilai itu tumbuh 33,59% year on year (yoy) dari mencapai April 2019 senilai Rp 1,27 triliun.
Hasan bilang pembiayaan tersebut didominasi oleh kebutuhan nasabah yang telah menjadi debitur induk perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Pembiayaan BNI Multifinance diopang oleh pembiayaan investasi senilai Rp 1,38 triliun. Adapun pembiayaan multiguna senilai Rp 160,43 miliar dan modal kerja sebanyak Rp 154,94 miliar.
Baca Juga: Rasio pembiayaan bermasalah multifinance mulai naik di Maret 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News