Reporter: Femi Adi Soempeno |
JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 300 basis point sejak bulan Mei 2008 hingga awal Desember lalu telah menyurung melambatnya pinjaman perbankan. Selain itu, tingginya suku bunga selama semester kedua tahun lalu juga telah mempengaruhi komposisi simpanan nasabah perbankan.
Lihat saja PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII). Tahun lalu, komposisi simpanan nasabah BII berubah seiring adanya perpindahan simpanan nasabah ke deposito dengan bunga yang lebih tinggi.
Hitung punya hitung, total simpanan nasabah tumbuh 18% menjadi Rp 44 triliun. Sementara itu giro dan tabungan yang berbiaya rendah (CASA) memberi kontribusi sebesar 40% terhadap total dana pihak ketiga; lebih mini ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya yang sempat memberikan sumbangan sebesar 45%. Untuk deposito berjangka, menggelembung 29% menjadi Rp 25,9 triliun.
Sementara itu, BII juga harus berjibaku mengucurkan kreditnya. Tahun lalu, kredit perbankan untuk konsumen naik 36% menjadi Rp 12,1 triliun; dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu sisanya digelontorkan untuk sektor kredit UKM/komersial yang naik 22% menjadi Rp 13,1 triliun; dan kredit nasabah korporasi juga menggemuk 14% menjadi Rp 9,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News