Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simpanan nasabah tajir di perbankan masih terus meningkat. Sebaliknya, simpanan nasabah-nasabah kecil justru tercatat menurun.
Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), simpanan nasabah dengan nominal Rp 2 miliar- Rp 5 miliar per Agustus 2022 mencapai Rp 628 triliun atau naik 0,4% secara tahunan (year on year/YoY). Simpanan yang lebih besar lagi yakni di atas Rp 5 miliar meningkat lebih tinggi yakni 1,4% YoY menjadi Rp 3.975 triliun.
Sementara simpanan di bawah Rp 500 juta mengalami penurunan. Simpanan dengan nominal di bawah Rp 100 juta tercatat turun paling besar yakni berkurang 0,9% YoY atau Rp 12,6 triliun menjadi Rp 970 triliun. Simpanan nominal di atas Rp 100 juta sampai Rp 200 juta turun 0,5% menjadi Rp 411 triliun dan nominal di atas Rp 200 juta- Rp 500 juta berkurang 0,2% jadi Rp 652 triliun.
Baca Juga: BI Catat DPK Valas Perbankan Tumbuh 12,1% Jadi Rp 1.049,6 Triliun Per Agustus
Menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan, data itu menggambarkan bahwa nasabah-nasabah kaya lebih memilih mengamankan uangnya di deposito di tengah tekanan ekonomi yang terjadi.
Ia memandang, menempatkan dana di deposito saat ini lebih aman daripada diinvestasikan. Apalagi, tren bunga perbankan juga sedang naik.
Sedangkan dari sisi nasabah-nasabah kecil mulai banyak menarik uangnya karena dampak dari perlambatan ekonomi sudah terasa. "Nasabah ritel perlu mengambil simpanannya uuntuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari," kata Trioksa pada Kontan.co.id, Rabu (19/10).
Ia memperkirakan kondisi ini masih akan terus berlanjut sampai kondisi ekonomi membaik atau paling tidak terlihat membaik. Dengan begitu, nasabah kaya akan mulai berani investasi di sektor riil dan nasabah ritel mulai mendapat tambahan penghasilan melalui pekerjaan barunya.
Baca Juga: GWM dan Suku Bunga Naik, Bank Andalkan PUAB untuk Penuhi Likuiditas Jangka Pendek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News