Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pintu akses layanan perbankan atau financial inclusion kepada masyarakat semakin terbuka lebar. Untuk terakses ke bank, masyarakat dapat memilih melalui Layanan Keuangan Digital (LKD) yang diawasi oleh Bank Indonesia (BI), atau Laku Pandai yang dimotori oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif BI Pungky Wibowo menyampaikan, ke depan, LKD dan Laku Pandai akan saling bersinergi karena dua program ini untuk mendukung akses layanan perbankan kepada masyarakat. “BI dan OJK akan terus melakukan sinergi untuk financial inclusion,” katanya, kepada KONTAN, Kamis (26/5).
Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Hari Siaga menyampaikan, agen-agen milik BRI ada yang dapat menjalankan dua layanan akses perbankan yaitu LKD dan Laku Pandai. Tetapi, ada juga agen BRI yang hanya memiliki layanan LKD atau Laku Pandai saja sesuai dengan kemampuan sang agen.
Nah, agen BRI untuk LKD lebih banyak bergerak di perkotaan karena masyarakat kota lebih akrab dengan teknologi. Sedangkan, agen BRI yang melayani Laku Pandai banyak tersebar di pedesaan karena masyarakat desa memiliki karakter yang sederhana sehingga harus diberikan pelayanan secara konvensional.
“Laku Pandai lebih banyak menjaring nasabah di desa,” katanya. Di akhir tahun 2016, bank pelat merah ini menargetkan akan memiliki 75.000 agen BRI bernama BRILINK dari saat ini memiliki agen sekitar 53.000 agen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News