Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Penyertaan modal negara (PMN) mulai memasuki pembahasan di Gedung Parlemen. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) langganan sebagai penerima dana tahunan ini.
Presiden Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Raharjo Adisusanto mengaku sudah memiliki gambaran untuk menggunakan kucuran PMN sebesar Rp 1 triliun. Menurutnya, dana segar ini untuk meningkatkan kapasitas usaha, terutama membantu program pemerintah atasi backlog satu juta rumah.
Selain itu, hibah PMN ini akan digunakan untuk meningkatkan struktur modal sehingga leverage semakin besar. "Kita sistemnya ekuitas jadi kita jembatani dan kita gantikan dengan surat utang. Kita juga bridging pinjaman kepada perbankan untuk KPR SSB (kredit pemilikan rumah subsidi selisih bunga)," ujar Raharjo.
Raharjo bilang, untuk menjalankan mandat pemerintah mengatasi backlog satu juta rumah, pihaknya butuh dukungan penuh. Andaikan satu rumah seharga Rp 200 juta maka kebutuhan pembiayaan satu juta rumah sebesar Rp 200 triliun dalam setahun. Sementara porsi perbankan naiknya hanya Rp 30 triliun hingga Rp 40 triliun dalam setahun. Sisanya diperoleh melalui pasar. Disinilah peran SMF. Pihaknya mencoba melengkapi kesenjangan (gap) ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News