Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan Juli 2021, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) telah menyalurkan pembiayaan perumahan sebesar Rp 53,4 triliun.
Angka tersebut terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun terutama karena angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia masih tergolong tinggi. Di tahun 2020 saja, ada 13 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah, padahal rumah termasuk salah satu kebutuhan primer selain sandang dan pangan.
Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan Heliantopo mengatakan, meski masih terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, tidak dapat dipungkiri bahwa penyaluran pembiayaan perumahan ikut terkena imbas pandemi dan mengalami perlambatan.
"Namun kami terus berupaya memperluas jangkauan penyaluran pembiayaan perumahan khususnya kepada segmen MBR baik melalui Bank Umum, BPR, maupun Lembaga Pembiayaan lainnya. Harapannya dengan menambah mitra kerjasama, SMF bisa semakin banyak lagi menyalurkan pembiayaan perumahan dan membantu masyarakat membeli rumah dengan harga terjangkau," ujar Heliantopo kepada kontan.co.id, Selasa (7/9).
Pada tahun ini SMF memproyeksikan angka penyaluran pembiayaan perumahan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu meskipun masih di tengah pandemi, dengan pertimbangan maraknya program vaksinasi oleh pemerintah serta penurunan level PPKM di beberapa daerah. "Target nominal penyaluran pembiayaan perumahan SMF sampai akhir tahun 2021 sekitar Rp 12 triliun," kata Heliantopo.
Baca Juga: SMF gandeng Kementerian PUPR benahi pemukiman kumuh di atas laut
Ia memaparkan, sejauh ini penyaluran pembiayaan perumahan SMF terpusat di wilayah Indonesia Barat, disusul oleh Indonesia Tengah lalu Indonesia Timur. Persebaran ini tentu sesuai dengan data persebaran penduduk dan backlog perumahan dari BPS dimana sebagian besar memang terpusat di wilayah Indonesia Barat.
Sampai dengan Juni 2021, penyaluran dana di wilayah Barat mencapai 84,30% dari keseluruhan penyaluran dana SMF di Indonesia. Akumulasi dari penyaluran dana tersebut mencapai 1,13 juta debitur, dengan 62,12% berasal dari pembiayaan konvensional dan Syariah dan 16,45% dari pembiayaan KPR FLPP.
Sementara itu, di tahun ini SMF juga mendapat perluasan mandat antara lain penyaluran pembiayaan mikro perumahan dan pembiayaan kredit konstruksi. Dalam rangka menjalankan perluasan mandat dan terus meningkatkan penyaluran pembiayaan perumahan khususnya ke segmen MBR dan masyarakat non-fixed income, SMF menggandeng beberapa mitra baru. Sebagian besar mitra baru SMF tahun ini terdiri dari BPD, BPR, dan Lembaga Pembiayaan seperti multifinance.
Menurut Heliantopo, lembaga penyalur tersebut dipilih karena target market mereka yang memang menyasar segmen MBR maupun non-fixed income yang belum tersentuh oleh Bank Umum.
"Harapannya melalui perluasan mandat yang diamanatkan kepada SMF, program-program pemerintah di bidang perumahan seperti FLPP, serta skema pembiayaan lain yang terus kami kembangkan, SMF bisa membantu lebih banyak lagi masyarakat Indonesia memiliki rumah yang layak dan terjangkau," imbuh Heliantopo.
Selanjutnya: PNM dan SMF berkolaborasi dukung pogram pembiayaan mikro perumahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News