kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Spin off BTN Syariah masih pengkajian


Senin, 20 Februari 2012 / 13:31 WIB
Spin off BTN Syariah masih pengkajian
ILUSTRASI. Hemat di akhir bulan, intip harga sepeda gunung Polygon Cascade terbaru Februari 2021


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) menjadwalkan unit usaha syariahnya bakal menjadi bank umum syariah, terpisah dari induk (spin off) antara tahun 2015 atau tahun 2016 mendatang. BTN mengklaim, saat ini masih melakukan kajian dan persiapan terkait pengembangan bisnis syariah di sektor pembiayaan perumahan.

Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN mengaku, pihaknya baru percaya diri melakukan pemisahan unit usaha, setelah performa bisnis syariah yang digelutinya sejak tahun 2004 lalu itu tercatat kinclong. "Kami ingin, bisnis syariah besar dulu, performanya baik, baru spin off," ujarnya, akhir pekan lalu.

Iqbal menambahkan, kajian bank spesialis kredit perumahan (KPR) ini masih terbatas pada penentuan waktu yang tepat untuk UUS menjadi BUS. Apabila belum siap, bisnis syariah sementara tetap menjadi unit usaha.

Sekadar informasi, hingga separuh pertama tahun 2011, nilai aset BTN Syariah berkisar Rp 4 triliun. Angka ini merupakan 5,42% dari total aset BTN yang mencapai Rp 73,8 triliun.

Sektor ritel mendominasi bisnis pembiayaan BTN Syariah, jumlahnya mencapai 80%. Sedangkan sisanya mengalir ke pembiayaan perumahan. Nah, tahun depan, bank pelat merah ini berencana menggeser portofolio bisnis tersebut. Dalam jangka menengah, BTN berharap, pembiayaan perumahan mengungguli bisnis pembiayaan ke sektor ritel.

Iqbal menuturkan, strategi ini sebagai upaya mempersiapkan pemisahan unit usaha syariah. "Kami juga ingin mengembangkan bisnis pembiayaan syariah di sektor perumahan agar sejalan dengan bisnis inti induk usahanya," imbuh dia.

Sebelumnya, Hanan Wihasto, Department Head BTN Syariah melansir, bisnis pembiayaan BTN Syariah dipatok naik antara 35%-40% hingga akhir tahun ini. BTN menargetkan salah satu faktor yang akan menopang adalah produk pembiayaan perumahan dengan akad musyarakah mutanaqisoh atawa prinsip sewa-menyewa, selain dari akad murabahah alias akad jual beli.

Target pertumbuhan pembiayaan juga akan didorong oleh pemasaran di 21 kantor cabang BTN Syariah yang sudah ada. Tahun lalu, BTN Syariah menambah satu kantor cabang. Tahun ini BTN berniat menambah satu unit kantor cabang lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×