kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stanchart & Deutsche Bank bidik kredit tinggi


Selasa, 24 Januari 2017 / 10:33 WIB
Stanchart & Deutsche Bank bidik kredit tinggi


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Menapaki tahun ini, perbankan asing berani memasang target tinggi. Sejumlah bank asing yang dihubungi KONTAN mematok pertumbuhan penyaluran kredit dobel digit di sepanjang 2017.

Lea Kusumawijaya, Chief Financial Officer Standard Chartered Bank Indonesia mengatakan, tahun ini, target pertumbuhan kredit Stanchart sesuai dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 9% sampai 12%. Tahun ini, bank kami optimistis akan berhasil mencapai target pertumbuhan kredit yang lebih baik, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, ujar Lea kepada KONTAN, Senin (23/1).

Agar mencapai target pertumbuhan kredit di 2017, Stanchart akan fokus pada pertumbuhan kredit di segmen korporasi dan komersial, terutama melalui dari layanan trade finance, supply chain financing dan kredit modal kerja.

Seiring dengan target tinggi pertumbuhan kredit pada 2017, bank ini tetap akan menerapkan prinsip kehati-hatian sesuai dengan strategi dan risk appetite dengan cara menjaga permodalan dan likuiditas.

Setali tiga uang, Kunardy Lie Chief Country Officer (CCO) Deutsche Bank Indonesia membidik kenaikan total kredit sebesar 10% secara tahunan atau year on year sepanjang 2017. Target ini lebih tinggi dari realisasi penyaluran kredit Deutsche Bank Indonesia 2016 lalu sebesar 5%.

Target kenaikan penyaluran kredit ini karena posisi rasio likuiditas (LDR) bank pada akhir 2016 lalu masih di bawah 78%, ujar Kunardy.

Level LDR yang rendah ini terjadi karena Deutsche Bank berhati-hati menyalurkan kredit lantaran Indonesia menghadapi tantangan perlambatan ekonomi dan terjadi tren kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Sebagai gambaran, sampai November 2016 lalu perbankan asing mencatatkan kenaikan laba sebesar 48,09% secara tahunan menjadi Rp 8,16 triliun.

Lompatan laba bersih perbankan asing didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 9,55% menjadi Rp 16,58 triliun. Bank asing mampu mencetak laba kendati penyaluran kredit tercatat menurun 2,91% menjadi Rp 245,64 triliun sampai November 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×