Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart) tetap optimistis tak akan mengalami perlambatan kinerja tahun ini meskipun situasi ekonomi Indonesia diperkirakan melambat. Bank yang berinduk di Inggris ini mematok pertumbuhan bisnis sekitar 10% - 20%.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia, Tom Aaker, ekonomi Indonesia tetap memiliki prospek positif. Walaupun likuiditas perbankan diperkirakan semakin ketat, hal ini tak menjadi masalah. "Sebab dalam menjalankan bisnis, prinsip kami adalah funding before lending," kata Tom di Jakarta, Rabu (22/1).
Dengan prinsip ini, penyaluran kredit bisa dilakukan jika ketersediaan pendanaan sudah lebih dulu dipastikan sebelumnya. "Terlepas dari situasi bunga yang makin tinggi, Indonesia tetap pasar yang sangat potensial," ujar Tom.
Tom menegaskan Standard Chartered Bank Indonesia tak mematok target khusus menyasar segmen nasabah tertentu, baik untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit. "Kami akan menyasar kepada semua segmen, baik itu nasabah ritel maupun korporasi," imbuh Tom.
Dia bilang, komposisi nasabah mengalami perubahan tiap tahun. "Namun posisi kinerja tahun lalu belum bisa saya kemukakan," pungkas pria asal Amerika Serikat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News