Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perbankan terancam mengalami pengetatan serius. Mengingat, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan dari nasabah mengalami perlambatan yang signifikan.
Pada Oktober 2023, DPK Perbankan hanya tumbuh 3,9% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 7.982,3 triliun. Padahal, bulan sebelumnya DPK bisa masih bisa tumbuh mencapai 6,4% yoy.
Di sisi lain, banyak instrumen investasi yang menawarkan bunga lebih menarik dibandingkan dengan bunga simpanan di bank. Oleh karenanya, potensi nasabah mulai memindahkan simpanannya di bank ke investasi lain terbuka lebar.
Baca Juga: Dapat Dukungan Restrukturisasi, Emiten Pelat Merah Ini Masih Terpuruk
Direktur Distribution and Funding PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Jasmin mengatakan, perlambatan DPK yang dialami di BTN akibat dari kenaikan suku bunga acuan BI dan banyaknya instrumen pesaing yang secara tidak langsung menyedot DPK perbankan.
"Misal penerbitan berbagai instrumen pemerintah yang sangat aktif dan BI, misal SBN, SRBI, SVBI," ujar Jasmin.
Ia bilang, saat ini tidak bisa untuk secara terus menerus menaikkan bunga deposito agar menarik simpanan dari nasabah. Sebab, itu akan berdampak pada cost of fund yang semakin mahal.
Oleh karenanya, ia bilang untuk mengatasi kondisi tersebut, bank harus fokus untuk meningkatkan dana yang sustain dengan cost of fund yang rendah yaitu fokus ke transaksi baik ritel maupun wholesale.
Baca Juga: Laba Bersih BRI (BBRI) Naik Didorong Kredit Mikro, Simak Rekomendasi Sahamnya
"Bunga deposito kita sekarang counter average 4,25%, untuk nominal besar range 5,25% sampai 5,75%," ujarnya.
Sebagai informasi, DPK BTN yang tercatat per Oktober 2023 mencapai sekitar Rp 322 triliun. Kontribusi dana murah yang berasal dari tabungan dan giro sekitar 50%.
Senior Vice President Retail Deposit Products and Solution, PT Bank Mandiri Tbk, Evi Dempowati menyebutkan bahwa saat ini angka pertumbuhan DPK dan komposisi dana murah masih sejalan dengan target perusahaan. Di mana, penghimpunan dana murah menjadi salah satu fokus.
Dari sisi bunga simpanan, ia ia bilang saat ini suku bunga counter DPK yang ditawarkan baik rupiah maupun valas masih stabil. Bunga yang ditawarkan di kisaran 2,25%.
Baca Juga: OJK Catat Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,96% hingga September 2023
Ia bilang secara selektif pihaknya memberikan special rate untuk deposito ataupun giro kepada nasabah dengan kriteria tertentu. Ia menegaskan ini tetap mengamati tren perkembangan suku bunga di pasar, di mana saat ini persaingan suku bunga spesial di lapangan, baik domestik maupun luar negeri cukup ketat.
Per September 2023 DPK Bank Mandiri tumbuh sebesar 4,3% YoY, dengan rasio CASA mencapai 78%.
Sementara itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn optimistis DPK akan tetap mengalami pertumbuhan yang sesuai target. Meskipun, bersaing dengan instrumen investasi lain yang menawarkan bunga lebih tinggi.
"Tentu nasabah melakukan diversifikasi sehingga ada yang menaruh di deposito dan instrumen-instrumen lain," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News