Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada saat pertumbuhan kredit mengalami perlambatan, likuiditas perbankan terlihat masih longgar. Meski demikian, usaha perbankan untuk melakukan diversifikasi pendanaan selain dari dana pihak ketiga (DPK) tampaknya tetap dilakukan.
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mencatat sumber dana non DPK tumbuh 3,92% (yoy) pada April 2023, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya 9,54% yoy. Perlambatan pertumbuhan sumber dana non DPK terutama dikontribusi dari penurunan kewajiban bank lain dan surat berharga yang diterbitkan masing-masing sebesar Rp 6,91 triliun dan Rp 6,69 triliun.
Namun, LPS melihat pendanaan non DPK perbankan berpotensi terus meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan penyaluran kredit. Tujuannya untuk menjadi alternatif sumber likuiditas perbankan untuk tetap menjaga kecukupan likuiditas perbankan.
Baca Juga: DPK Perbankan di April Tumbuh Melambat, Ini Penyebabnya
“Dampak tren kenaikan suku bunga kebijakan dan yield obligasi perlu dicermati untuk memastikan biaya dana non DPK tidak membebani neraca bank dalam jangka panjang,” tulis LPS dikutip dalam laporannya (4/6).
Sementara itu, Pefindo mencatat per 31 Maret 2023, mandat yang diterima dari perbankan yang hendak menerbitkan surat utang ada 3 perusahaan dengan rencana nilai yang diterbitkan mencapai Rp 7,1 triliun.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Yuddy Renaldi mengungkapkan bahwa pihaknya masih memiliki rencana untuk kembali melakukan penerbitan surat berharga di tahun ini dengan memperhatikan sentimen perkembangan suku bunga.
“Melalui instrumen obligasi atau bisa juga surat berharga perpetual,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Penyebab DPK Perbankan Masih Tumbuh Melambat
Menurutnya, pendanaan non DPK ini tetap banyak dimanfaatkan sebagai alternatif sumber likuiditas serta menjadi sumber yang cukup efisien di tengah masih tingginya suku bunga acuan.
Ia bilang saat ini pendanaan dapat kami sampaikan bahwa likuiditas bank bjb saat ini masih terjaga dengan baik, dengan total dana yang dihimpun per April 2023 mencapai Rp 138,7 triliun.
Ia merinci untuk pendanaan non DPK sendiri berjumlah Rp 22,7 triliun yang bersumber dari kewajiban kepada bank lain, surat berharga yang diterbitkan, dan pinjaman diterima. Dana yang bersumber dari non DPK tersebut tumbuh 15,3% yoy.