Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mencatatkan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) yang cukup positif hingga Agustus 2023.
Direktur Utama BLU PIP, Ismed Saputra menyatakan rasio NPL PIP terjaga di level 0,1% per 29 Agustus 2023. Menurutnya, ini berkat strategi yang dijalankan oleh pihaknya sehingga NPL terbilang sangat positif.
“Kenapa NPL kita rendah? karena memang dalam penyaluran kita kerja sama dengan lembaga keuangan bukan bank (LKBB), Koperasi, BUMN, lembaga keuangan mikro (LKM) dan memang risiko itu di sharing,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (29/8).
Baca Juga: PIP Bukukan Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro Rp 3,4 Triliun di Semester I 2023
Ismed menuturkan bahwa kinerja NPL PIP masih dalam keadaan yang baik, menurutnya jika terjadi masih kredit macet pihaknya juga akan mendapat tanggungan dari LKBB.“Kalau ada yang macet masih tanggungan dari LKBB tadi,” tuturnya.
Ismed berharap pihaknya bisa terus menjaga risiko kredit macet ini dengan mendorong pendampingan terhadap lembaga yang diberikan pembiayaan seperti LKM dan koperasi.
“UMKM mikro ini kalau tidak ada pendampingan sakit saja bisa nggak bayar, makanya lembaga-lembaga yang kerja sama sama kita itu kita dorong untuk pendampingan,” kata dia.
Berdasarkan laporan kinerja PIP sejak pertama berdiri 2017 hingga 2022, tampak NPL perusahaan berada di level terendah. Di tahun 2017 sampai 2019 NPL PIP berada di level 0%, tahun 2020 sampai 2021 sebesar 0,03% dan tahun 2022 sebesar 0%.
Baca Juga: PIP Berencana Menaikkan Plafon Pembiayaan
Untuk diketahui, PIP membukukan penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) hingga semester I 2023 sebesar Rp 3,4 triliun. Sementara sejak berdiri di tahun 2017 hingga Agustus 2023 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 30 triliun.
“Dari tahun 2017 sampai hari ini, total perguliran uang sudah mencapai Rp 30 triliun. Kalau untuk tahun ini penyaluran sekitar Rp 3,4 triliun di semester I 2023. Target outstanding sampai akhir tahun Rp 8 triliun,” imbuh Ismed.
Adapun total debitur PIP yang mengakses pembiayaan UMi dari sejak pertama berdiri hingga Agustus ini mencapai 8,5 juta orang. Sementara, di tahun ini hingga Agustus jumlah debitur PIP mencapai 1,39 juta.
“Target sampai Desember 2023 itu 2,1 juta debitur. Jadi memang (plafon) pinjamannya di bawah Rp 20 juta, kalau dilihat dari rata-rata pinjaman sekitar di bawah Rp 5 juta. Kemudian, 95% itu debitur perempuan dan 5% debitur itu laki-laki. Lebih dari 50% (pembiayaan) syariah,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News