kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi industri multifinance siapkan pendanaan untuk pembiayaan pada 2021


Minggu, 28 Februari 2021 / 15:55 WIB
Strategi industri multifinance siapkan pendanaan untuk pembiayaan pada 2021
ILUSTRASI. Strategi industri multifinance siapkan pendanaan untuk pembiayaan pada 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi belum jelas kapan berakhir, industri multifinance optimistis bisnis pembiayaan bakal bergulir deras tahun ini. Kini, para pelaku mulai menyiapkan strategi pendanaan guna mencapai target bisnis tersebut. 

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan senilai Rp 20 triliun. Guna mendukung rencana bisnis itu, MTF membutuhkan pendanaan sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun. Adapun tahun 2020 lalu, MTF mencatatkan total pendanaan senilai Rp 15 triliun. 

“Kebutuhan funding MTF tahun ini dari perbankan dan obligasi. Menyesuaikan joint financing kita dengan Bank Mandiri,” ujar Direktur Keuangan MTF Armendra kepada Kontan.co.id pada Jumat (26/2).

Lanjut Ia, tahun ini perusahaan akan melanjutkan untuk melakukan penerbitan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) V tahap 2 sekitar Rp 1,5 triliun. Selain untuk pembiayaan, pendanaan itu juga untuk memenuhi dua obligasi yang akan jatuh tempo pada Juni 2021 senilai Rp 680 miliar.

Baca Juga: Ini penyebab laba bersih Adira Finance turun 51,4% di tahun 2020

Juga obligasi yang akan jatuh tempo pada Oktober 2021 senilai Rp 100 miliar. Anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini akan menjaga komposisi pendanaan 70% dari pinjaman bank dan 30% dari surat utang.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk membidik pembiayaan di sepanjang 2021 senilai Rp 24 triliun. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menyatakan nilai itu tumbuh sekitar 30% dibandingkan tahun lalu hanya Rp 24 triliun. 

Agar pembiayaan itu sesuai dengan target, Adira Finance setidaknya membutuhkan pendanaan paling sedikit senilai Rp 9,3 triliun. Lantaran tahun ini multifinance dengan sandi saham ADMF ini memiliki surat utang yang jatuh tempo senilai Rp 9,3 triliun. 

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menyatakan selain pendanaan melalui obligasi, perusahaan juga melakukan pendanaan melalui pinjaman bank. Bahkan pendanaan utama Adira Finance berasal dari joint financing dengan PT Bank Danamon Tbk (BDMN). 

Dalam memperoleh kebutuhan pendanaan tahun lalu, Adira Finance berhasil menerbitkan obligasi pada bulan Juni 2020 sebesar Rp 1,5 triliun. Perusahaan juga telah menggunakan fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri sebesar US$ 300 juta dimana pinjaman ini telah sepenuhnya dilakukan lindung nilai (fully hedged) baik dari pokok maupun suku bunganya.

Baca Juga: Pembiayaan baru Adira Finance mencapai Rp 18,6 triliun sepanjang 2020

“Adira Finance juga mendapatkan dukungan standby facility setara dengan US$ 280 juta,” papar Made. 

Total pinjaman eksternal Perusahaan per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 16,8 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik luar negeri dan dalam negeri yang berkontribusi sebesar 54% dan obligasi sebanyak 46%. 

Begitupun dengan PT BCA Finance menyatakan membutuhkan pendanaan senilai Rp 30 triliun. Lantaran anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk ini ingin menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 30 triliun sepanjang 2021. 

“Kebutuhan pendanaan masih bisa dipenuhi dengan joint financing dengan BCA dan modal sendiri. Selain itu, plafon pinjaman bank yang belum terpakai masih besar sekitar Rp 3 triliun,” papar Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim kepada Kontan.co.id pada Jumat (26/2).

Lanjutnya, perusahaan belum ada rencana untuk mencari pendanaan melalui penerbitan surat utang.  Sebab hingga saat ini likuiditas dari perbankan masih besar bagi BCA Finance.

Selanjutnya: Adira Finance bukukan laba bersih senilai Rp 1,02 triliun sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×