Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bank BRI terus melakukan literasi dan edukasi keuangan di berbagai daerah. Tidak terkecuali di lokasi Mandalika, tempat ajang balap Moto GP yang akan diadakan 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok.
Literasi tersebut telah memberikan banyak manfaat kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sana. Kehadiran BRI juga sangat terasa dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membuat UMKM bisa mendapatkan modal dalam berusaha.
Salah satunya adalah Dewi Rina Hartini Pemilik Warung Sembako di Sengkol Kuta yang kini sukses menjadi Agen BRILink dengan volume traksaksi mencapai Rp 8,2 miliar.
Ia bercerita bahwa awal membuka toko sembako pada tahun 2009 dengan perkembangan omzet sekitar Rp 800.000 per hari. Kemudian untuk mengembangkan usaha dirinya meminjam Bank BRI dengan pinjaman komersial. "Saya awalnya dapat pinjaman komersial Rp 29 juta," ungkap dia kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/3).
Kemudian dirinya memberanikan untuk mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) di BRI Unit Sengkol Praya. Awalnya Dwi mendapat KUR sebesar Rp 150 juta, kemudian naik menjadi Rp 250 juta. "Tetapi kemudian saya mengajukan lagi Rp 500 juta dan ternyata saya dapat, saya bersyukur sekali," kata dia.
Dia menjelaskan dana Rp 500 juta itu untuk menjadi agen BRILink agar permodalan bisa kuat. Sebab, dalam sehari dirinya bisa melayani transaksi 150 orang. "Andai orang mau tarik tunai saya ada dana," kata dia.
Dwi menyatakan biasanya untuk menarik tunai ada yang sampai Rp 200 juta. "Orang proyek di Bandara untuk bayar pekerja mereka," ucap dia.
Nasabah dari Dwi bukan saja bos dari proyek, tetapi juga orang biasa yang tidak dekat di sana. Masyarakat di sekitar Praya sangat terbantu dengan adanya Agen BRILink karena bisa melakukan transaksi perbankan tanpa perlu ke bank.
Dia menyatakan, dengan menjadi Agen BRILink pendapatan terus meningkat. "Harapan saya dalam menjalankan bisnis tidak ada kendala. Mesin EDC juga saya harap tidak ada masalah," ucap dia.
Untuk transaksi pada Januari 2022 mencapai 3.388 transaksi dengan sales volume Rp 7,5 miliar, lalu Februari 2022 mencapai 4.012 transaksi dengan volume transaksi Rp 8,2 miliar. Lalu Maret 2022 transaksi 881 dengan volume transaksi Rp 2,2 miliar.
Asal tahu saja untuk memberikan literai dan edukasi keuangan terhadap pelaku UMKM dan menjadi UMKM naik kelas BRI terus menambah para pemasar mikro BRI atau biasa disebut mantri BRI.
Persebaran Mantri BRI saat ini pun sudah mencapai lebih dari 69.741 desa diseluruh Indonesia, dengan jumlah mencapai 31.000 orang. Adapun sebanyak 65,5% atau sekitar Rp617,8 triliun dari total portofolio penyaluran kredit BRI juga telah menerapkan prinsip ESG.
Jumlah tersebut meningkat kurang lebih 12,2% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai sebesar Rp550,4 triliun.
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, BRI tetap memberikan layanan keuangan di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).
Adapun layanan keuangan andalan BRI untuk menjangkau masyarakat diimplementasikan melalui AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, BRI bersama dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) juga terus mengakselerasi produk dan layanan melalui co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News