Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak cuma rupiah. Efek kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 day repo rate) akan memicu perbankan menaikkan suku bunga kredit valuta asing (valas).
Doddy Ariefianto, Direktur Grup Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), mencatat, sampai Juli 2018, suku bunga deposito valas meningkat rata rata naik 10 basis poin (bps). "Kenaikan bunga simpanan terjadi secara gradual di semua kelompok bank. Tapi dominan dipengaruhi pergerakan suku bunga di kelompok BUKU 3 dan 4," kata Doddy.
Menurut LPS, kenaikan tersebut belum menghitung kenaikan bunga acuan 25bps pada pekan lalu. Ke depan LPS memproyeksi, suku bunga simpanan valas diperkirakan mekar lantaran ada gap antara suku bunga simpanan dalam negeri dan luar negeri.
Ekonom Bank Mandiri dalam presentasinya mengatakan, bunga deposito valas masih bisa mengalami kenaikan didorong oleh potensi naiknya fed fund rate. Dalam presentasi menyebutkan, dengan proyeksi suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) fed fund rate (FFR) sebesar 2%, bunga kredit valas masih bisa naik menjadi 1,33%–1,93%. Jika FFR naik 25 bps dari posisi saat ini menjadi 2,25%, bunga deposito valas bisa naik menjadi 1,42%–2,03%. Dan jika FFR naik sebesar 50 bps dari saat ini menjadi 2,5%, suku bunga deposito valas bisa naik menjadi 1,52%–2,14%.
Kenaikan bunga deposito valas ini akan diikuti oleh kenaikan bunga kredit secara bertahap dan selektif. Menyesuaikan dengan kondisi individual bank.
Likuiditas meningkat
Bankir memproyeksi, pada semester II-2018 ini akan terjadi penyesuaian bunga kredit valas. Taswin Zakaria, Direktur Utama Bank Maybank Indonesia bilang, pihaknya akan menyesuaikan bunga kredit jika memungkinkan.
Bunga kredit valas Maybank Indonesia dalam waktu dekat akan naik maksimum 25 bps. "Kami masih sulit memproyeksi level (bunga kredit valas) sampai akhir tahun," kata Taswin kepada KONTAN, Kamis (16/8). Likuiditas valas saat ini menurut Taswin, sedikit meningkat.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) mengatakan, pihaknya berencana menaikkan bunga kredit sebesar 25 bps di Agustus 2018.
Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada Indonesia menjelaskan, semua suku bunga perbankan akan naik. "Namun kami masih melihat kondisi pasar," kata Haryono kepada KONTAN, Kamis (16/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News