kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

SUN susah, obligasi BUMN infrastruktur akan diburu


Rabu, 31 Agustus 2016 / 11:07 WIB
SUN susah, obligasi BUMN infrastruktur akan diburu


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Industri Keuangan Non Bank (IKNB) optimistis bisa memenuhi porsi penempatan dana pada surat utang negara (SUN) minimal sebesar 20% di tahun ini. Pelaku IKNB bakal memanfaatkan insentif pemenuhan SUN lewat pembelian obligasi BUMN infrastruktur untuk memenuhi ketentuan tersebut.  

Asal tahu saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membolehkan industri keuangan memenuhi ketentuan minimal investasi di SUN lewat kepemilikan obligasi BUMN infrastruktur.  Edi Setiadi, Deputi Komisioner Pengawas IKNB OJK mengatakan, OJK mengizinkan IKNB mengoleksi obligasi korporasi BUMN sektor infrastruktur sebanyak-banyaknya 40% dari total kewajiban minimal investasi SUN. 

Artinya, porsi obligasi korporasi BUMN infrastruktur maksimum yang dapat dibeli IKNB seperti perusahaan asuransi dan dana pensiun mencapai 8%. Sisanya 12% tetap berasal dari SUN. “Keleluasaan ini kami berikan untuk menjawab tantangan di lapangan. Sebab ada keluhan berupa kelangkaan SUN atau SUN yang telah diborong terlebih dulu,” terang Edi.

Tak hanya obligasi BUMN infrastruktur yang diperbolehkan. Namun juga obligasi yang diterbitkan BUMD infrastruktur juga dapat disetarakan dengan SUN.
Insentif tersebut diyakini dapat mempermudah IKNB memenuhi ketentuan OJK. Ambil contoh, Dana Pensiun BRI yang yakin dapat memenuhi aturan kepemilikan SUN minimal 20%. 

Malah, Dapen BRI berniat membenamkan dana di SUN dengan porsi hingga 25% dari total investasi sampai akhir tahun ini. Tujuannya agar tahun depan tidak perlu kerja keras untuk memenuhi ketentuan minimal investasi di SUN sebesar 30%. 

Budi Purwanto, Direktur Investasi Dana Pensiun BRI bilang, dari total dana kelolaan hingga akhir Juli 2016 sebesar Rp 15,71 triliun, penempatan pada SUN telah mencapai 20,90%. Disusul obligasi korporasi 20,73% dan saham 19,25%.

Sementara itu, PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha Salim masih terus mengejar porsi investasi di SUN sebesar 20% di akhir 2016. 
Direktur Utama Asuransi Amanah Gita Salim Al Bakry mengatakan, pihaknya akan memenuhi ketentuan minimum investasi di SUN. Hingga akhir Juli 2016, porsi investasi Amanah Gita di SUN telah mencapai 11%. Sisanya nanti akan diisi oleh obligasi BUMN infrastruktur.  

Selain di SUN, Asuransi Amanah Gita menebar investasi pada keranjang reksadana saham dan saham dengan porsi 30%. Porsi investasi berbasis saham masih dominan untuk memanfaatkan momentum kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×