Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bercerita susahnya masuk ke salah satu daerah di Sumatra. Daerah ini diduga merupakan markas pelaku kejahatan perbankan berupa penyedotan saldo melalui OTP.
Indra Utoyo, Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI bilang di daerah tersebut, pelaku kejahatan perbankan telah membaur dengan penduduk. "Pelaku kejahatan sudah kongkalikong dengan penduduk sekitar," kata Indra saat media gathering, Sabtu (18/3).
Di daerah tersebut tersebut menurut BRI susah untuk dimasuki orang luar. Hal ini karena satu kampung tersebut diduga mayoritas merupakan penjahat perbankan. Satu satunya cara agar pelaku kejahatan di daerah tersebut bisa ditangkap adalah membawa pelaku keluar daerah.
Namun ini tidak mudah. Saat ini BRI bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
Selain kasus skimming atau penggandaan data kartu debit, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) saat ini sedang menangani kasus penyedotan saldo melalui one time password (OTP).
Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, penyedotan saldo dengan modus transaksi ini terjadi di perusahaan jasa pembayaran ayopop.com. Dalam kasus ini, nasabah menerima sms notifikasi OTP untuk bertransaksi di ayopop.com.
Padahal pengguna tidak menjadi pengguna e-commerce tertentu dan tidak sedang bertransaksi. Dalam hal ini pelaku kejahatan, sebelumnya telah mengetahui nama dan nomor ponsel korban kemudian mencoba melakukan transaksi di e-commerce dengan data yang dicuri tadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News