kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

TAFS Terapkan Sejumlah Strategi Ini untuk Dorong Kinerja hingga Akhir 2025


Rabu, 20 Agustus 2025 / 16:36 WIB
TAFS Terapkan Sejumlah Strategi Ini untuk Dorong Kinerja hingga Akhir 2025
ILUSTRASI. Toyota Astra Financial Services (TAFS) menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong kinerja pembiayaan hingga akhir 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Toyota Astra Financial Services (TAFS) yang merupakan unit bisnis pembiayaan Astra Financial Services menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong kinerja pembiayaan hingga akhir 2025. Adapun TAFS menargetkan piutang pembiayaan tumbuh 7%, dengan nilai Rp 37,1 triliun pada 2025. 

Untuk mendorong kinerja sampai akhir tahun, Corporate Communication Department Head Toyota Astra Financial Services Andhy Hermawan mengatakan pihaknya akan memfokuskan strategi pada peningkatan pembiayaan mobil baru sebagai segmen utama pendorong kinerja.

Selain itu, perusahaan akan mengoptimalkan pembiayaan mobil bekas, serta produk dana tunai sebagai penunjang pertumbuhan. 

"Melalui kombinasi strategi tersebut, perusahaan berharap dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan penyaluran pembiayaan, serta mencapai target kinerja yang telah ditetapkan hingga akhir tahun," ujar Andhy kepada Kontan, Selasa (20/8).

Baca Juga: Toyota Astra Financial Services (TAF) Catatkan NPF 0,32% per Juni 2025

Lebih lanjut, Andhy tak memungkiri masih terdapat sejumlah tantangan yang berpotensi memengaruhi kinerja hingga akhir 2025. Salah satu tantangan utamanya, yakni masih ada potensi melambatnya industri otomotif roda empat.

"Selain itu, ketidakpastian kondisi makro ekonomi yang berpotensi menekan daya beli masyarakat juga menjadi salah satu tantangan yang menjadi perhatian bagi perusahaan," katanya.

Sebagai informasi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance terus menunjukkan perlambatan sejak awal tahun ini, hingga akhirnya hanya tumbuh sebesar 1,96% YoY dengan nilai Rp 501,83 triliun per Juni 2025. 

Selanjutnya: Bukan Lagi Perorangan Mayoritas Lender GandengTangan Berasal dari Institusi

Menarik Dibaca: 10 Tips Jitu Konsisten Menabung yang Bisa Anda Terapkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×