Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang 2019. Bank ini menorehkan laba bersih sebesar Rp 67,2 miliar atau tumbuh 15,1% dibandingkan tahun 2018 (year on year/yoy).
Meningkatnya profitabilitas tersebut sejalan dengan kenaikan aset BCA Syariah yang tumbuh 22,3% menjadi Rp 8,6 triliun.
Pertumbuhan aset BCA Syariah di antaranya didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Di tengah likuiditas yang cukup ketat, BCA Syariah mampu membukukan DPK Rp 6,2 triliun atau tumbuh 12,7% yoy.
Baca Juga: Bank syariah pacu pembiayaan infrastruktur
Pertumbuhan tersebut ditopang peningkatan produk giro sebesar Rp 229,1 miliar, produk deposito sebesar Rp 86,9 miliar, dan produk tabungan yang meningkat sebesar Rp 34,3 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Komposisi CASA menunjukkan perbaikan dimana pada Desember 2019 CASA meningkat 10% menjadi 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Direktur BCA Syariah Pranata Nazamuddin dalam pemaparan Kinerja BCA Syariah 2019 di Jakarta, Selasa (18/2).
Penyaluran pembiayaan BCA Syariah di Desember 2019 mencapai Rp 5,6 triliun atau tumbuh 15,2% yoy. Komposisi pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan komersial sebesar Rp 4,34 triliun dengan komposisi sebesar 76,6%, diikuti oleh pembiayaan UMKM sebesar Rp 1,18 triliun dengan komposisi 20,96% dari total portofolio pembiayaan.
Pranata menambahkan, penyaluran pembiayaan BCA syariah selalu diimbangi dengan upaya-upaya untuk menjaga kualitas aktivanya.
Hasilnya, Non Performing Financing (NPF) gross tetap terjaga di 0,58% dan NPF net di 0,26%. Portofolio BCA Syariah terjaga dengan baik, dimana Loan at Risk (LaR) berada pada posisi 5,81%, sementara industri berada di posisi 18,12%.