Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek-proyek infrastruktur dan kelistrikan tampaknya akan semakin marak dibiayai oleh perbankan syariah. Sejumlah bank mengaku akan semakin aktif ikut berpartisipasi dalam pembiayaan sektor tersebut.
Pengembangan proyek infrastruktur dan kelistrikan masih terus berlanjut sehingga kebutuhan pembiayaan ke depan masih sangat besar. Ini tentu menjadi potensi besar bagi bank syariah. Apalagi ditambah dengan pembiayaan syariah untuk proyek kelistrikan sudah masuk dalam lingkup penjaminan pemerintah.
Pada Desember 2019, empat bank syariah yakni BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah (BSM), Bank BRI Syariah, dan unit usaha syariah PT Bank Permata Tbk berhasil meneken pembiayaan sindikasi kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 2,85 triliun.
Baca Juga: Usai loyo di 2019, multifinance geber pembiayaan syariah di tahun ini
Pembiayaan dengan skema Jaminan Pemerintah akan digunakan untuk proyek pembangunan pembangkit PLTU dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) tahap II dalam program 35.000 megawatt (MW).
PT Bank BCA Syariah misalnya mengatakan masih akan berlanjut membiayai proyek infrastruktur dan kelistrikan karena program pemerintah di dua sektor itu akan berlanjut juga ke tahun 2020.
Meski begitu, BCA Syariah tidak memasang target pembiayaan secara khusus di dua sektor itu. Pembiayaan infrastruktur akan berlanjut. Pembiayaan PLN kami juga sudah masuk dan masih lanjut di 2020. Tetapi kami tidak memasang target khusus, akan disesuaikan dengan kebutuhan saja dan disesuaikan dengan resiko," kata John Kosasih Direktur Utama BCA syariah kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1).