kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Tahun depan, Chartis bidik kerjasama dengan enam maskapai


Minggu, 19 Desember 2010 / 18:16 WIB
Tahun depan, Chartis bidik kerjasama dengan enam maskapai


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Edy Can

JAKARTA. Tahun depan, PT Chartis Insurance Indonesia membidik menjalin kerja sama dengan enam maskapai penerbangan. Dalam kerja sama bisnis tersebut, Chartis mengincar tiga perusahaan maskapai penerbangan lokal, yakni Garuda Indonesia, Mandala Airlines, dan Batavia Air, serta tiga perusahaan maskapai penerbangan internasional lainnya.

Head of Travel Insurance Business Unit Chartis Ari Yunior menuturkan, kerja sama tersebut nantinya bakal menopang target pertumbuhan perolehan premi periode Desember 2010 hingga November 2011. "Tahun depan, kami mematok pertumbuhan premi di atas 25% dari posisi tutup buku November 2010 sebesar 4 juta dolar AS," ujarnya ditemui KONTAN, belum lama ini.

Memang, Ari mengungkapkan, pihaknya cenderung mengincar peningkatan perolehan premi tahun depan lewat bisnis perjalanan udara. Maklum, lanjut dia, potensi pasarnya masih sangat besar mengingat tingginya aktivitas perjalanan udara dari tahun ke tahun, baik domestik maupun internasional.

Buktinya, berdasarkan data yang dikantonginya, jumlah penumpang pesawat terbang di Bandar Udara Soekarno-Hatta tembus hingga 20 juta orang per tahun. Sementara, yang memiliki polis asuransi perjalanan udara diperkirakan tidak lebih dari 10%. "Itu baru di Soekarno-Hatta, bayangkan berapa banyak penumpang pesawat terbang dari bandar udara lainnya," imbuh Ari.

Hitung punya hitung, Ari mencontohkan, bila 5% saja dari total penumpang pesawat terbang membeli produk asuransi perjalanan atau sekitar 1 juta orang dengan harga polis berkisar 5-10 dolar AS, maka potensi premi yang bisa dikantongi diperkirakan mencapai 10 juta dolar AS.

Karenanya, kerja sama dengan maskapai penerbangan menjadi penting untuk dikembangkan ke depan. Meskipun realisasi kerja sama dengan maskapai penerbangan membutuhkan waktu yang lebih lama lantaran proses panjang dalam melakukan integrasi sistem teknologi informasi kedua belah pihak.

Sistem yang dimaksud adalah sistem penerbangan data penumpang dengan sistem pembelian polis. "Butuh waktu enam bulan untuk mengintegrasikan sistem itu," terang Ari.

Asal tahu saja, saat ini, Chartis tengah merajut kerja sama penjualan produk asuransi perjalanan dengan Lion Air dan Palu Airlines dari sebelumnya dengan tiga perusahaan maskapai penerbangan. Satu perusahaan maskapai penerbangan lainnya, yaitu Air Asia telah mengakhiri kontrak kerja samanya sejak 2009 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×