Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19% sepanjang tahun 2015 ini. Direktur Utama BTN, Maryono mengungkapkan, pihaknya optimistis bahwa target ini akan dapat tercapai, lantaran program tabungan perumahan yang dirilis perseroan pada penghujung tahun 2014 lalu, sudah menunjukkan pertumbuhan yang baik.
“Target DPK tahun ini tumbuh 19%, sementara realisasi pertumbuhan DPK selama 2014 hanya tumbuh 11%,” jelas Maryono di Gedung BTN, Senin (9/2).
Maryono menyebutkan, porsi dana murah alias current account and saving account (CASA) per akhir 2014 masih di bawah dana mahal. Sepanjang 2014, kata Maryono, komposisi CASA terhadap keseluruhan DPK diperkirakan sebesar 49%. Sementara sisanya yaitu sebanyak 51%, merupakan porsi dana mahal atawa deposito.
Di tahun bershio kambing kayu ini, bank dengan kode emiten BBTN menargetkan komposisi CASA yang jauh melebihi porsi deposito. Tahun 2015 ini, BTN menargetkan pertumbuhan porsi CASA menjadi 51% terhadap keseluruhan DPK. Sedangkan untuk deposito, BBTN berharap sumbangan dana mahal mampu menopang 49% terhadap total raihan DPK.
“DPK sendiri masih ke deposito, tapi arah tabungan (CASA). Tahun 2014 posisi casa adalah 49% dan sisanya yang lebih besar yaitu deposito 51%. Saya kira tahun ini bisa 51% adalah casa dan 49% adalah deposito,” ucapnya.
Selain menggenjot dana murah, perseroan juga akan mempertimbangkan pendanaan dari dalam korporasi yaitu dengan menerbitkan surat utang alias obligasi. Menurut Maryono, dengan kondisi pasar saat ini yang relatif terlihat stabil, terdapat banyak alternatif pendanaan yang bisa BTN lakukan untuk mengumpulkan dana untuk pembiayaan perumahan.
“Misalnya dengan penerbitan obligasi ataupun sekurititasi aset. Karena target kredit kami sepanjang tahun 2015 adalah sebesar 17%-18%. Dan saya rasa sepanjang semester I-2015 bisa ekuivalen dengan angka tersebut, karena sejak kuartal I-2015 ini, pertumbuhan penyaluran kredit kami sudah kencang,” kata Maryono.
Catatan saja, BTN melalui Housing Finance Center meluncurkan produk tabungan BTN Perumahan dengan tujuan menabung untuk membeli rumah. Target yang disasar oleh BTN adalah nasabah baru menikah dan orang-orang muda (mereka yang pertama mendapat pekerjaan dan level manager menengah), yang telah menyadari kebutuhan akan kepemilikan rumah.
Selain untuk pemilikan rumah pertama, tabungan BTN perumahan juga diperuntukkan bagi nasabah yang mengajukan permohonan KPR rumah kedua dan seterusnya. Setoran awal cukup dengan Rp 2 juta, maka nasabah akan dapat memulai perencanaan keuangan kepemilikan rumah BTN dengan setoran lanjutan yang relatif ringan yaitu Rp 100.000 setiap bulannya.
BTN menargetkan pembukaan rekening baru lebih dari 100.000 dengan volume penabungan sampai dengan akhir tahun 2015 sekitar Rp 2 triliun. Tabungan BTN Perumahan diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat ketika akan memutuskan untuk membeli rumah.
Tabungan ini adalah tabungan berjangka yang di-bundling dengan asuransi, dimana nasabah secara rutin melakukan setoran wajib per bulan dalam rangka menyiapkan rencana memiliki rumah impian atau untuk mendapatkan uang muka rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News