kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, perbankan akan agresif berburu kredit sindikasi


Senin, 13 Januari 2020 / 12:28 WIB
Tahun ini, perbankan akan agresif berburu kredit sindikasi
ILUSTRASI. Ruas tol Serpong-Kunciran Tangerang Selatan yang dibiayai dengan kredit sindikasi.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank optimistis prospek pembiayaan proyek bernilai jumbo dengan skema sindikasi masih akan menjanjikan pada tahun 2020. Oleh karena itu, bank masih akan aktif melakukan penyaluran kredit secara patungan tersebut.

Kredit sindikasi keuntungan bagi bank. Selain bisa berbagi risiko dengan bank lain dalam melakukan pembiayaan proyek besar, juga sekaligus membawa keuntungan lain yakni menghasilkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income.

Meskipun optimistis prospeknya menjanjikan, namun sebagian besar bank tidak mematok target secara rinci untuk pertumbuhan sindikasi tahun ini. Sementara pada tahun 2019, penyaluran kredit sindikasi masih ramai walaupun tidak sekencang tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ini Alasan Perbankan Memandang Optimistis Penyaluran Kredit Sindikasi di Tahun Ini premium

PT Bank Mandiri Tbk yang menjadi jawara penyalur kredit sindikasi pada tahun 2019 melihat prospek sindikasi masih cerah karena ada beberapa proyek yang akan diteken tahun ini sebagai hasil finalisasi dari proyek tahun lalu.

"Selain itu terdapat beberapa proyek baru untuk mendukung pembangunan infrastruktur pemerintah dan juga proyek-proyek yang merupakan deal berulang dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan iklim investasi dan iklim ekonomi yang semakin menjanjikan diharapkan transaksi sindikasi akan semakin meningkat," kata Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1).

Tahun ini, Bank Mandiri memang tidak agresif memasang target kredit korporasi. Segmen ini hanya ditargetkan tumbuh single digit dan akan mengandalkan segem ritel sebagai penopang pertumbuhan kredit. 

Untuk mendorong kredit korporasi, bank pelat merah ini akan selalu mendukung proyek infrastruktur pemerintah.

Selain itu, tambah Rohan, Bank Mandiri juga akan terus mendukung pengembangan dan ekspansi bisnis dari nasabah-nasabah korporasi yang sebagian dari proyek tersebut tentunya akan dibiayai melalui skema sindikasi dengan bank lain.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga tidak memberikan target untuk kredit sindikasi tahun ini. Hanya saja bank swasta terbesar di Indonesia ini akan terus aktif ikut dalam sindikasi. 

"BCA akan terus aktif menyalurkan kredit sindikasi mengingat aktivitas tersebut akan memberikan fee based income yang menarik bagi kami," kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn.

Secara umum, BCA sebetulnya melihat tahun 2020 masih penuh dengan tantangan. Namun, Hera bilang, pihaknya akan senantiasa merespons positif peluang yang ada, termasuk peluang market kredit sindikasi, termasuk untuk pembangunan infrastruktur.

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menyebut akan tetap berperan pada proyek sindikasi yang akan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan kredit korporasi tahun ini. 

Pemimpin Unit Sindikasi BNI Rommel TP Sitompul melihat prospek sindikasi tahun depan masih bagus sejalan dengan berlanjutnya proyek infrastruktur, termasuk antara lain dengan rencana perpindahan ibu kota.

Baca Juga: Prospek Cerah, Pembiayaan Infrastruktur Kian dilirik Bank Syariah

Tak hanya bank besar, bank daerah seperti Bank Jatim juga masih akan aktif berburu sindikasi tahun ini. 

Pelaksana tugas sementara Direktur Utama Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha melihat prospek sindikasi masih besar jika melihat kebutuhan pembangunan infrastruktur di Jawa Timur maupun di luar wilayahnya.

Penyaluran kredit sindikasi Bank Jatim mencapai Rp 2,77 triliun pada tahun 2019 atau tumbuh 118,98% dibandingkan tahun sebelumnya."Target kredit sindikasi tahun ini diharapkan tumbuh 26%," ujar Ferdian.

Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, Bank Mandiri tercatat sebagai penyalur kredit sindikasi tertinggi sepanjang 2019 baik dari sisi mandated lead arranger sekaligus bookrunner.

Dari sisi mandated lead arranger, Bank Mandiri menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$ 3,4 miliar atau sekitar Rp 47,6 triliun di 34 proyek. Pada Desember tahun lalu, ada tiga sindikasi baru yang diteken bank ini yakni kepada PLN, Angkasa Pura II dan tol Jasa Marga Semarang-Batang. 

Namun, capaian itu masih lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang berhasil berpartisipasi sebesar US$ 4,68 miliar dalam sindikasi.

Lalu disusul oleh BNI di urutan kedua dengan capaian US$ 2,97 miliar atau turun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 3,05 miliar, BRI di posisi ketiga dengan capai US$1,88 miliar, lalu Bank CIMB Niaga Rp 1,61 miliar, dan BCA Rp 1,45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×