Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga tidak memberikan target untuk kredit sindikasi tahun ini. Hanya saja bank swasta terbesar di Indonesia ini akan terus aktif ikut dalam sindikasi.
"BCA akan terus aktif menyalurkan kredit sindikasi mengingat aktivitas tersebut akan memberikan fee based income yang menarik bagi kami," kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn.
Secara umum, BCA sebetulnya melihat tahun 2020 masih penuh dengan tantangan. Namun, Hera bilang, pihaknya akan senantiasa merespons positif peluang yang ada, termasuk peluang market kredit sindikasi, termasuk untuk pembangunan infrastruktur.
Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menyebut akan tetap berperan pada proyek sindikasi yang akan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan kredit korporasi tahun ini.
Pemimpin Unit Sindikasi BNI Rommel TP Sitompul melihat prospek sindikasi tahun depan masih bagus sejalan dengan berlanjutnya proyek infrastruktur, termasuk antara lain dengan rencana perpindahan ibu kota.
Baca Juga: Prospek Cerah, Pembiayaan Infrastruktur Kian dilirik Bank Syariah
Tak hanya bank besar, bank daerah seperti Bank Jatim juga masih akan aktif berburu sindikasi tahun ini.
Pelaksana tugas sementara Direktur Utama Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha melihat prospek sindikasi masih besar jika melihat kebutuhan pembangunan infrastruktur di Jawa Timur maupun di luar wilayahnya.
Penyaluran kredit sindikasi Bank Jatim mencapai Rp 2,77 triliun pada tahun 2019 atau tumbuh 118,98% dibandingkan tahun sebelumnya."Target kredit sindikasi tahun ini diharapkan tumbuh 26%," ujar Ferdian.
Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, Bank Mandiri tercatat sebagai penyalur kredit sindikasi tertinggi sepanjang 2019 baik dari sisi mandated lead arranger sekaligus bookrunner.
Dari sisi mandated lead arranger, Bank Mandiri menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$ 3,4 miliar atau sekitar Rp 47,6 triliun di 34 proyek. Pada Desember tahun lalu, ada tiga sindikasi baru yang diteken bank ini yakni kepada PLN, Angkasa Pura II dan tol Jasa Marga Semarang-Batang.
Namun, capaian itu masih lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang berhasil berpartisipasi sebesar US$ 4,68 miliar dalam sindikasi.
Lalu disusul oleh BNI di urutan kedua dengan capaian US$ 2,97 miliar atau turun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 3,05 miliar, BRI di posisi ketiga dengan capai US$1,88 miliar, lalu Bank CIMB Niaga Rp 1,61 miliar, dan BCA Rp 1,45 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News