kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Tak Hanya Bank Besar, Analis Soroti Portofolio Kredit UMKM Bank Skala Kecil


Selasa, 16 Desember 2025 / 16:17 WIB
Tak Hanya Bank Besar, Analis Soroti Portofolio Kredit UMKM Bank Skala Kecil
ILUSTRASI. Dinamika perekonomian yang terjadi belakangan ini membuat risiko kredit UMKM meningkat dan berdampak pada penyaluran kredit. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu tantangan perbankan di tahun ini. Dinamika perekonomian yang terjadi belakangan ini membuat risiko kredit UMKM meningkat dan berdampak pada penyaluran kredit.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit UMKM tumbuh di 0,23% secara tahunan (YoY) per September 2025. Penyaluran tersebut juga lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang mencapai 7% YoY.  

Analis Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah berpendapat, dalam kondisi seperti sekarang ini, lembaga keuangan perbankan dinilai mengambil langkah yang berhati-hati dalam penyaluran kredit terutama ke segmen UMKM karena berkaitan dengan eksposur risiko dari segmen ini.

Baca Juga: Debitur KUR Terdampak Bencana Dapat Relaksasi hingga 3 Tahun

Dengan adanya tantangan ekonomi, kata Edo, biasanya kredit UMKM jadi perhatian khusus terutama dari sisi kualitas aset. Skala usaha yang relatif kecil membuat bank biasanya mengambil langkah antisipatif untuk salurkan kredit UMKM.  

Edo melihat eksposur kredit UMKM tidak hanya dimiliki oleh bank-bank nasional skala besar saja tetapi juga bank-bank asing serta bank yang skala operasinya lebih kecil. Ia menilai bahwa bank-bank dengan skala usaha lebih kecil perlu lebih jeli dalam melakukan skrining awal untuk menjaga kualitas aset kredit UMKM. 

Ia mencontohkan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS) yang telah menetapkan beberapa ketentuan. Misalnya, bidang usaha yang akan dibiayai sudah berjalan minimal selama tiga tahun dan informasi keuangan usaha pada posisi terakhir menunjukkan telah mendapatkan untung.

Tak hanya itu, ia melihat BWS juga mensyaratkan bahwa debitur memiliki hasil trade checking yang baik dari buyer / supplier / komunitas industri. Serta untuk kebutuhan penilaian usaha, debitur wajib menyerahkan catatan rekening koran / tabungan periode tiga bulan terakhir dan / atau bukti-bukti penjualan lainnya yang mencerminkan sekurang-kurangnya 60% dari nilai penjualan.

Baca Juga: BTN Relaksasi Kredit 22.879 Nasabah Konsumer Terdampak Bencana Sumatera

“Karakteristik kredit UMKM itu higher yield dan higher risk, maka manajemen risikonya pun perlu diperhatikan dengan baik, untuk contoh BWS, mereka melakukan skrining ketat di awal agar benar-benar memastikan bahwa pelaku UMKM yang diberi pinjaman adalah yang benar-benar creditworthy,” ungkapnya, Selasa (16/12).

Edo menjelaskan kredit UMKM merupakan salah satu kredit yang sifatnya pinjaman produktif. Kredit produktif biasanya mencakup kredit untuk modal kerja maupun kredit investasi. Per akhir September 2025, total penyaluran kredit BWS mencapai Rp45,2 triliun. 

Komposisi kredit konsumsi sebesar Rp18,4 triliun atau setara 40,8% dari total kredit. Kredit modal kerja sebesar Rp23,8 triliun atau setara 52,6% dan sisanya hampir Rp 3,0 triliun atau 6,6% dalam bentuk kredit investasi. 

“Kalau dilihat kredit produktifnya masih sedikit lebih dominan, termasuk di dalamnya juga ada kredit UMKM. Dengan skrining dan selektif di awal serta pemantauan portofolio berkala, kualitas kredit UMKM masih dapat dijaga dengan baik untuk BWS,” pungkas Edo. 

Selanjutnya: Kemenkeu Permudah Penyaluran TKD bagi Daerah Terdampak Bencana

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Rabu 17 Desember 2025, Energi Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×