kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tak mau kalah dari fintech, sejumlah multifinance gunakan teknologi digital


Senin, 24 Februari 2020 / 18:14 WIB
Tak mau kalah dari fintech, sejumlah multifinance gunakan teknologi digital
ILUSTRASI. Petugas multifinance pembiayaan melayani pengunjung mengamati alat berat di pameran Jakarta, Sabtu (2/3). Sebanyak 28 multifinance telah menggunakan teknologi digital dalam mengoptimalkan penyaluran pembiayaannya. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/03/201


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak ingin kalah dengan penyelenggara layanan pinjam meminjam berbasis teknologi (fintech lending) perusahaan pembiayaan mulai fokus mengembangkan infrastruktur digital.

Kepala Departemen Pengawasan IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan mengatakan, dari 184 perusahaan pembiayaan, sebanyak 28 perusahaan telah menggunakan teknologi digital dalam mengoptimalkan penyaluran pembiayaannya baik menggunakan web maupun mobile application.

Baca Juga: Kuasa Hukum Benny Tjokro laporkan Dirut Jiwasraya ke Polda Metro Jaya, ada apa?

"Dari 28 perusahaan tersebut, komposisi perusahaan didominasi dengan aset di atas Rp 5 triliun yaitu sebanyak 13 perusahaan atau sebesar 46,43%," kata Bambang kepada Kontan.co.id, Senin (24/2).

Bambang mengatakan, berdasarkan ketentuan Pasal 19 POJK 35 tahun 2018, perusahaan pembiayaan dapat melakukan kegiatan usahanya dengan memanfaatkan teknologi informasi. Ia juga bilang, 28 perusahaan yang memiliki aplikasi digital tersebut memiliki kinerja yang baik, namun Bambang tidak menyebut lebih detailnya.

"Kinerja 28 perusahaan tersebut bagus melalui aplikasi digital. Aplikasi digital adalah satu soal. Yang penting sebenarnya kualitas target atau segmen market,"jelas Bambang.

Salah satu perusahaan yang investasi di aplikasi digital adalah PT BCA Finance. Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim mengatakan, untuk digital, perusahaan menyiapkan dua sisi, yaitu internal dan eksternal. 

Baca Juga: Raih dana segar, UangTeman fokus tingkatkan profitabilitas keuangan di tahun 2020

"Untuk proses internal kami sudah banyak menggunakan digital aplikasi. Mulai dari input pengajuan kredit, proses approval, pengiriman PO (komitmen pembiayaan). Untuk beberapa pekerjaan yang highly repetitive seperti pengecekan inputan, kami sudah menggunakan RPA(robotic proceed automation) atau istilah kerennya Robot," kata Roni.

"Interface dengan konsumen sementara belum, baru untuk inquiry dan simulasi perhitungan kredit saja," tambahnya.

Namun Roni tidak menyebutkan berapa besar investasi untuk mengembangkan aplikasi digital milik perusahaan. Adapun alasan untuk membangun aplikasi digital untuk mempercepat proses pembiayaan. "Proses pengajuan dan approval kami karena sudah didukung aplikasi digital dan sangat membantu," jelas Roni.

Aplikasi digital milik BCA Finance diberi nama BCAF dan telah didownload lebih dari 500 ribu akun Google Playstore. Aplikasi tersebut juga telah bekerjasama dengan fintech dan e-commerce yaitu Vospay dan oto.com

Baca Juga: OJK restui private placement Tiga Pilar Sejahtera (AISA)

Sementara itu, perusahaan pembiayaan PT Buana Finance Tbk hingga saat ini belum memiliki aplikasi digital. Namun, Sekretaris Perusahaan Buana Finance Ahmad Khaetami mengatakan, perusahaan berencana akan membangun aplikasi digital untuk bisnis pembiayaan.

"Masih dalam proses, sedang dipersiapkan. Karena masih dipelajari sisi bisnis dan risikonya," jelas Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×