kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak semata memperbesar untung, ini alasan bank lakukan efisiensi


Selasa, 10 Juli 2018 / 21:53 WIB
Tak semata memperbesar untung, ini alasan bank lakukan efisiensi
ILUSTRASI. Deretan ATM bank OCBC NISP


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai Mei 2018, sebanyak sepuluh bank besar mencatat penurunan biaya operasional 2,7% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Penurunan biaya operasional ini mencerminkan efisiensi yang membaik.

Sepuluh bank besar yang masuk dalam perhitungan kontan.co.id ini adalah BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, BTN, Bank CIMB Niaga, Bank Panin, Bank OCBC NISP, Maybank Indonesia dan Bank Danamon.

Urutan bank besar ini didasarkan pada total aset bank saja atau bank only. Data kinerja sepuluh bank besar ini diambil dari laporan keuangan bulanan masing-masing bank.

Empat bulan pertama 2018 ini indikator rasio efisiensi seperti biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga terus membaik. Per April 2018 rasio BOPO 79,5% atau sedikit membaik dibandingkan periode sama 2017 sebesar 79,8%.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP bilang efisiensi diperlukan bukan hanya untuk menjaga dan membantu proftabilitas bank jangka pendek.

"Tapi juga untuk meningkatkan daya saing bank dalam jangka panjang," kata Parwati kepada kontan.co.id, Selasa (10/7). Saat ini OCBC NISP mencatat sudah mencapai pertumbuhan kredit dua digit.

Pertumbuhan kredit ini harus dijaga secara jangka panjang agar bisa terus berlanjut dan terjaga kualitasnya. Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang belum sesuai, maka tidak terlalu mudah untuk menumbuhkan kredit secara berlanjut terus dua digit.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang efisiensi tidak hanya untuk menjaga margin tapi juga meningkatkan laba.

"Disampaing bank juga perlu meningkatkan fee based income (pendapatan komisi)," kata Haryono kepada kontan.co.id, Selasa (10/7). Selain itu terkait penyaluran kredt harus ada permintannya, jika dipaksa akan bisa menimbulkan risiko kredit bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×