kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah modal, Bank Harda menggelar IPO


Selasa, 14 Juli 2015 / 11:46 WIB
Tambah modal, Bank Harda menggelar IPO


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kondisi perekonomian yang suam-suam kuku tidak menyurutkan niat PT Bank Harda Internasional untuk melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan terbuka. Jika tidak ada aral melintang, bank yang masuk kategori BUKU I ini akan resmi menjadi emiten saham pada 12 Agustus 2015.

Saat ini, Bank Harda masih melakukan due diligence. Diharapkan, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan diperoleh pada akhir bulan ini. Bank Harda akan melempar 950 juta unit saham atau sebanyak-banyaknya 25% dari total modal disetor ke publik. "Aksi ini akan mendongkrak modal kami menjadi sekitar Rp 450 miliar-Rp 480 miliar," ujar Antonius Prabowo Argo, Direktur Utama Bank Harda, Senin (13/7).

Dalam jangka menengah, upaya ini akan mendorong Bank Harda naik kelas ke BUKU II. "Dalam 2 tahun - 3 tahun ke depan, kami ingin bisa meningkatkan modal. Misalnya, tahun depan bisa Rp 750 miliar dan tahun berikutnya menjadi Rp 1 triliun," kata Antonius.

Bank Harda akan menggunakan dana hasil dari IPO untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, termasuk untuk pengembangan usaha dan ekspansi kredit semester kedua ini. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi, deposito masih mendominasi 86,74% sumber dana Bank Harda.

Bank yang sekarang 93,05% sahamnya dimiliki oleh PT Hakimputra Perkasa ini menargetkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga sekitar 30%. Sampai pertengahan tahun ini, Bank Harda baru membukukan kredit Rp 1,6 triliun atau naik hampir 10% ketimbang Juni tahun lalu.

Laba Bank Harda justru melesat 140,4% hingga Juni 2015 menjadi Rp 9 miliar. Antonius menargetkan, laba bersih Rp 18 miliar sampai akhir tahun. Sedangkan, rasio kredit macet Bank Harda turun dari 3% tahun lalu menjadi 2,7% pada pertengahan tahun ini.

Berdasarkan situs resmi, Bank Harda menekuni empat segmen kredit yakni, kredit korporasi, ritel, mikro dan konsumsi. Dari sisi sektor, sektor perdagangan besar dan eceran masih mendominasi 41,84% penyaluran kredit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×