kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Tambah modal, Bank Syariah Mandiri naik kelas


Jumat, 27 November 2015 / 06:15 WIB
Tambah modal, Bank Syariah Mandiri naik kelas


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) mendapatkan kado manis menjelang akhir tahun. BSM resmi mengantongi suntikan modal sebesar Rp 500 miliar dari sang induk, Bank Mandiri. Penambahan modal tersebut dilakukan, Rabu (25/11).

Pasca suntikan dana segar itu, BSM resmi menyandang predikat bank syariah pertama yang naik kelas ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III. Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Agus Sudiarto mengungkapkan, tambahan modal akan digunakan untuk ekspansi bisnis.

‘’Penambahan akan memperkuat modal kami guna menopang pertumbuhan bisnis di semua lini pada tahun depan,’’ kata Agus, Kamis, (26/11). Dengan penambahan modal sebesar Rp 500 miliar, rasio permodalan (CAR) BSM naik 105 basis poin (bps) ke level 12,97%.

Dus, saat ini jumlah modal disetor BSM pun menjadi Rp 1,99 triliun. Sementara modal inti BSM menjadi Rp 5,4 triliun dan total ekuitas Rp 5,61 triliun. Suntikan modal segar juga menjadi amunisi bagi BSM melakukan transformasi.

Sepanjang periode tahun 2016-2020, BSM membidik target kenaikan aset menjadi Rp 200 triliun pada tahun 2020. Strateginya, BSM akan fokus menggarap bisnis ritel, mengintensifkan cash management, serta memperkuat sinergi dengan Mandiri Grup.

Per September 2015, BSM mengukuhkan diri sebagai bank syariah terbesar dengan pangsa pasar dari sisi aset sebesar 24,20%, dana pihak ketiga (DPK) sebesar 27,50% dan pembiayaan sebesar 24,41%.

Jika BSM sudah resmi naik kelas, Bank KEB Hana tergiur menyusul jejak BSM tersebut. Saat ini, bank milik investor Korea ini membutuhkan tambahan modal inti sebesar Rp 400 miliar agar bisa naik kelas ke BUKU III.

Saat ini, jumlah modal inti KEB Hana mencapai Rp 4,6 triliun. Untuk mencapai ini, nantinya bank akan fokus ke pertumbuhan organik atau mengandalkan laba.

“Kalau laba tahun ini di atas Rp 400 miliar, kami bisa ada tambahan modal dari situ,” ujar Pjs Director Consumer Banking and Operation KEB Hana Bank, Anthony Soewandy, kemarin.

KEB Hana tidak berharap suntikan modal sebab induk usaha bank sudah memberikan tambahan modal sebesar Rp 1.3 triliun pada awal tahun ini. Informasi saja, sampai September 2015, laba bersih KEB Hana tercatat naik 39,6% menjadi Rp 296 miliar.

Sementara kredit tumbuh 34,8% menjadi Rp 20,2 triliun. Sampai akhir tahun diharapkan total penyaluran kredit bisa mencapai Rp 22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×