Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Star Mercato Capitale atawa tanamduit sedang menyiapkan kerja sama dengan fintech lending Akseleran.
"Kerja sama dengan Akseleran akan kami launching sebentar lagi. Tahun ini kami memang merencanakan kerja sama dengan beberapa fintech lending," kata Director Business Development tanamduit Muhammad Hanif, pada Sabtu (31/8).
Sebelumnya, pada bulan April lalu tanamduit menjalin sinergi dengan PT Investree Radhika Jaya alias Investree meluncurkan Reksa Dana for Lender. Dalam kerja sama ini tanamduit didapuk sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Baca Juga: Fintech P2P lending gencar kerjasama dengan bank
"Jadi ini lender dari P2P lending biar tidak nganggur bisa ditaruh ke reksadana lewat platform kami. Sekarang baru bisa ke reksadana pasar uang. Return-nya sekitar 5% sampai 6% per tahun," jelas dia.
Saat ini, tanamduit sudah bekerja sama dengan 14 manajer investasi. Beberapa di antaranya adalah Mandiri Manajemen Investasi, Manulife Aset Manajemen, Pinnacle Persada Investama, Bahana TCW Investment Management, dan BNP-PAribas Investment Partners.
Sebagai catatan, tanamduit adalah portal investasi berbasis fintech. Saat ini, tanamduit fokus pada dua produk yakni reksadana dan surat berharga negara (SBN).
"Bulan depan kami rencana akan ada produk lain, masuk ke asuransi. Di platform kami pembelian bisa juga mulai dari Rp 50.000, bahkan Rp 10.000," kata dia.
Baca Juga: Supermarket Online Reksadana Terus Bertambah Supermarket Online Reksadana Terus Bertambah
Sampai saat ini, tanamduit sudah mampu menggaet 120.000 orang untuk membuka rekening. Dari jumlah tersebut, sebesar 70% merupakan mereka yang berumur 20-34 tahun. Kerja sama dengan Investree menyuntikkan 1.500 akun customer baru. Pihaknya manergetkan mampu capai 200.000 sampai 300.000 akun sampai akhir tahun ini.
Per hari jumlah akun yang dibuka bisa mencapai 500 sampai 700 akun. Meskipun demikian, belum semua yang buka akun di tanamduit melakukan transaksi.
"Kami harap di empat bulan terakhir ini bisa grow up terus. Sekarang kami masih ada di sekitar Rp 300 miliar, tapi total transaksi jual beli ya hampir Rp 1 triliun. Sekarang target kami lebih ke sosialisasi investasi ini," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News