kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Target bisnis e-banking tumbuh dua digit


Rabu, 03 Februari 2016 / 06:07 WIB
Target bisnis e-banking tumbuh dua digit


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Layanan perbankan digital bakal semakin mendominasi. Tahun ini, sejumlah bank besar membidik pertumbuhan dobel digit layanan perbankan elektronik atawa e-banking.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri menuturkan, tahun ini Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan bisnis internet banking minimal 15%. Sementara, mobile banking ditargetkan tumbuh lebih tinggi atau minimal naik 50%.

Menurut Rohan, e-banking sudah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini. "Kami berharap dapat mendorong pertumbuhan bisnis e- banking secara keseluruhan sebesar 30 % pada tahun ini," ujar Rohan, Selasa (2/2).

Tak mau kalah, Anggoro Eko Cahyo Direktur Bank Negara Indonesia (BNI) menyatakan, BNI membidik pertumbuhan transaksi e-banking tumbuh sekitar 20% - 25% di tahun ini. Sementara bank swasta terbesar, Bank Central Asia (BCA) mengincar pertumbuhan 10%-15%.

Ina Suwandi, Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA menyatakan, pertumbuhan tahun ini tak jauh berbeda dengan pertumbuhan di tahun lalu. Senada, Bank CIMB Niaga juga berambisi menggenjot bisnis e-banking.

Informasi saja, hingga akhir tahun lalu, transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) masih mendominasi layanan e-banking. Misal, transaksi ATM BNI dengan total pengguna 15,9 juta yang membukukan volume transaksi 851 juta bernilai Rp 534 triliun di 2015.

"Layanan e-banking BCA senilai Rp 300 triliun per bulan dengan frekuensi sebanyak 350 juta. Transaksi dan paling banyak masih dari transaksi ATM," kata Ina.

Kendati transaksi ATM masih mendominasi, pertumbuhan e-banking di segmen internet banking dan mobile banking jauh lebih tinggi. Tahun lalu, Bank Mandiri menggaet 2,2 juta pengguna internet banking dengan frekuensi transaksi sebanyak 52 juta kali bernilai Rp 160 triliun.

Sementara, pengguna mobile banking mencapai 6,92 juta dengan frekuensi 105 juta senilai Rp 171 triliun. Agar bisa tumbuh tinggi, Bank CIMB Niaga menggenjot kanal baru perbankan elektronik.

Saat ini, layanan Rekening Ponsel menjadi motor pertumbuhan e-banking, selain layanan internet banking dan mobile banking.

Bambang Karsono Adi Head of Digital Banking, Branchless & Partnership CIMB Niaga menuturkan, jumlah pengguna layanan e-banking mencapai 3,5 juta pengguna per September 2015.

"Saat ini pengguna terbanyak adalah Rekening Ponsel karena Rekening Ponsel tidak mengharuskan masyarakat memiliki rekening bank untuk dapat bertransaksi secara elektronik," tutur Bambang.

Bambang menilai, potensi pertumbuhan perbankan elektronik sangat tinggi di Indonesia. Sebab, pangsa pasar yang belum menggunakan layanan e-banking masih sangat besar. Demi memacu bisnis, bank terus menambah beragam layanan e-banking.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×