kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target KUR naik, BTPN tak khawatir tersaingi


Senin, 07 Desember 2015 / 19:46 WIB
Target KUR naik, BTPN tak khawatir tersaingi


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kendati pemerintah akan lebih agresif menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2016, yakni menargetkan Rp 100 triliun - Rp 120 triliun, bank penyalur kredit mikro tidak gentar. Makro ekonomi tahun depan yang diyakini membaik membuat sejumlah bank optimistis dalam menyalurkan kredit.

Salahsatunya, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Bank swasta nasional tersebut tidak melihat ada genderang perang bertabuh antara program KUR dengan aktivitas penyaluran kredit mikro bank umum. "Ini merupakan bagian dari kompetisi bisnis," ujar Anika Faisal, Direktur BTPN, kepada KONTAN, Senin (7/12).

Kalau pun ada perlambatan pertumbuhan kredit mikro, sambung dia, lebih dikarenakan pengaruh makro ekonomi nasional sebagai dampak dari ekonomi global. Tahun ini, ia menilai, memang tahun penuh tantangan, tidak hanya bagi bisnis bank, tetapi juga sektor industri lainnya.

Pun demikian, BTPN masih mampu membukukan kinerja kinclong terhadap pencapaian kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Lihat saja, sampai kuartal ketiga tahun ini, BTPN tercatat membukukan pertumbuhan kredit UMKM sebanyak 31%.

Per September 2015, BTPN membukukan kredit UMKM sebesar Rp 15,2 triliun. Sementara, pada periode yang sama tahun lalu, kredit UMKM yang disalurkannya hanya Rp 11,6 triliun. Data ini menunjukkan tingginya kebutuhan pendanaan di segmen masyarakat bawah.

Adapun, untuk tahun depan, kredit secara keseluruhan diperkirakan bakal tumbuh sejalan dengan target industri, yaitu 12% - 14%. "Mikro masih tumbuh positif. Yang pasti, pertumbuhan bisnis tahun depan, secara umum akan bergerak sejalan dengan industri bank umum," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×