kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target pembiayaan Radana Rp 2 triliun


Selasa, 10 Maret 2015 / 11:52 WIB
Target pembiayaan Radana Rp 2 triliun
ILUSTRASI. Twibbon Hari Kontrasepsi Sedunia 2023.


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Banyak pengamat dan pelaku bisnis multifinance memprediksi, pembiayaan otomotif bakal stagnan di tahun ini. Namun, PT Radana Bhaskara Finance Tbk alias Radana Finance tetap optimistis menatap bisnis. Radana berharap dapat mencetak pertumbuhan pembiayaan hingga 25% sepanjang tahun ini.

Perusahaan pembiayaan yang menyalurkan kredit bagi kendaraan roda dua dan empat ini membukukan pembiayaan sekitar Rp 1,6 triliun tahun lalu. Pembiayaan ini tumbuh 30% ketimbang tahun 2013. "Target pembiayaan kami tahun ini Rp 2 triliun. Sedangkan, pertumbuhan pembiayaan secara unit sebesar 18%," ujar Evy Indahwaty, Direktur Utama Radana Finance, Kamis (5/3).

Sayangnya, Evy belum dapat mengungkapkan jumlah unit kendaraan yang telah Radana biayai tahun lalu. Serupa dengan besaran target pembiayaannya, Radana Finance membutuhkan pendanaan sekitar Rp 2,1 triliun tahun ini. Setelah menerbitkan medium term notes (MTN) sebesar Rp 50 miliar awal bulan Februari lalu, Radana kembali mengantongi pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia sebesar Rp 100 miliar.

Mayoritas sumber pendanaan perusahaan pembiayaan ini memang masih berasal dari pinjaman perbankan. Di kuartal IV–2014 lalu, Radana Finance mengamankan beberapa fasilitas pinjaman, misalnya dari Bank Permata dan Bank ICBC Indonesia.

Radana Finance telah menyiapkan beberapa strategi agar dapat mewujudkan target tahun ini. Selain menambah 16 jaringan lagi dari yang semula 42 kantor cabang, mereka pun akan meningkatkan layanan dan kualitas sumber daya manusia. Radana juga melakukan upaya efisiensi dan upgrade teknologi.

Tahun lalu, mayoritas pembiayaan Radana Finance masih berasal dari penyaluran kredit roda dua baru, yakni sekitar 81,56%. Sisanya, sebanyak 15,04% bersumber dari pembiayaan motor bekas dan 3,4% dari pembiayaan mobil bekas.

Meskipun secara nilai pembiayaan tidak akan menurun, Evy memprediksi, komposisi pembiayaan motor baru akan menurun menjadi 75% di tahun 2015. Sedangkan, porsi motor bekas masih stagnan di angka 15%. Radana Finance memprediksi, porsi pembiayaan mobil bekas akan melaju hingga menempati level 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×