kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Targetkan Pendapatan Tumbuh 80% di 2023, Ini Strategi LinkAja


Kamis, 16 Februari 2023 / 12:08 WIB
Targetkan Pendapatan Tumbuh 80% di 2023, Ini Strategi LinkAja
ILUSTRASI. LinkAja melalui program Pede Membangun Negeri Bersama LinkAja,


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. LinkAja memproyeksikan pertumbuhan pendapatan yang signifikan sebesar lebih dari 80% di tahun 2023 ini. Di mana, perusahaan akan berfokus pada sinergi dengan ekosistem BUMN yang lebih komprehensif dan berkesinambungan.

Tak hanya itu, perusahaan juga berencana untuk kembali menurunkan beban operasionalnya setelah tahun lalu sudah turun hampir 50%. Tahun ini, beban operasional ditargetkan turun 35%.

Direktur Keuangan dan Strategi LinkAja Reza Ari Wibowo menjelaskan, salah satu inisiatif strategis di tahun 2023 ini di antaranya adalah B2B2C approach, yang mana LinkAja akan menggandeng beberapa perusahaan di bawah kementerian BUMN untuk menjadi penyedia layanan disbursement insentif.

“Dengan demikian, LinkAja mampu mendapatkan user base besar yang bersifat captive tanpa biaya akuisisi dan retensi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/2).

Baca Juga: LinkAja Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2022

Menurutnya, model bisnis ini terbukti mampu membuat LinkAja menjadi antitesis industri digital sebagaimana terlihat dari kinerja finansial LinkAja sepanjang tahun 2022, dimana terjadi kenaikan pendapatan yang signifikan dan penurunan biaya yang drastis, walaupun di tengah situasi industri teknologi yang sangat challenging.

“Fokus pada profitabilitas ini juga membuat kami terkadang harus berani menutup layanan atau use-case yang memiliki komponen biaya lebih tinggi dibandingkan pendapatan, dengan tetap menjaga kualitas layanan kami ke pengguna,” imbuhnya.

Sebagai informasi, fokus bisnis B2B produktif LinkAja selain pembayaran dan digital goods adalah bisnis lending. Di tahun 2021, LinkAja mengakusisi digital lending yang ditransformasi menjadi LinkAja Modalin.

Melalui lini bisnis ini, LinkAja akan meningkatkan kapabilitasnya untuk mendukung ekosistemnya, secara closed-loop terutama didalam ekosistem BUMN.

Cakupan bisnis LinkAja Modalin mencakup tiga pembiayaan, yaitu Invoice Financing, Retailer Financing serta Agri ecosystem Financing. Beberapa mitranya antra lain: Telkomsel, SIG, dan e-fishery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×