Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
Kedua, BRI berusaha menemukan sumber-sumber pertumbuhan kredit yang baru dengan menyasar segmen yang lebih kecil lagi, yakni ultra mikro. Beragam inovasi digital dihadirkan BRI, termasuk membangun ekosistem digital yang fokus mendukung kegiatan-kegiatan produktif di masyarakat melalui cara-cara baru. Dan optimalisasi pengembangan BRIBRAIN.
BRI juga mentansformasi proses bisnis dengan berbagai aplikasi digital. Bank BUMN ini sudah memiliki BRISPOT, ditambah agen BRILink yang juga memiliki aplikasi-aplikasi digital lain. Terobosan ini diharapkan pula dapat membantu pemulihan ekonomi masyarakat di kalangan bawah.
BRI telah menyalurkan kredit UMKM dengan porsi terbesar, yakni 80,6% pada kuartal I 2021. Bank pelat merah ini menargetkan mencapai penyaluran kredit sebesar 85% hingga akhir tahun. Untuk menggenjot portofolio tersebut, BRI fokus dengan penyaluran kredit seperti melalui kredit usaha rakyat (KUR) dan juga kredit modal kerja (KMK) yang dijamin oleh lembaga penjaminan kredit.
Kepala UKM Pusat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Zakir Machmud mengatakan, seiring penambahan kredit UMKM, bank juga harus menawarkan bantuan lain agar usaha mereka berkembaeng. Salah satunya menggenjot upaya pendampingan kepada UMKM, serta memberikan akses pasar kepada pelaku usaha.
Juga sosialisasi go digital, seperti QRIS. “Untuk skala mikro tidak mudah go digital. Pelan-pelan harus diberi tahu. Dari bank, ada festival UMKM. Tapi perlu diperbanyak karena UMKM banyak," terang Zakir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News