Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna menekan beban biaya lebih besar, industri multifinance gencar melakukan efisiensi. Hal ini terlihat dari penurunan biaya operasional multifinance selama masa pandemi Covid-19.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, beban operasional industri turun hingga 24,97% yoy menjadi Rp 36,86 triliun pada Juni 2021. Jika dirinci biaya pemasaran turun 15%, tenaga kerja 8,43%, sewa 20,68%, administrasi dan umum 9,80%.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, sebagian besar perusahaan menyikapi penurunan bisnis melalui efisiensi biaya seperti pengurangan modal kerja, gaji pokok karyawan serta berbagai tunjangan insentif dan lainnya. "Perusahaan pembiayaan harus melakukan efisiensi biaya untuk bertahan di tengah pandemi," kata Suwandi pekan lalu.
Baca Juga: BCA Syariah masih optimistis bisa capai target pada tahun ini
Selain efisiensi, perusahaan juga harus mencari peluang sumber pendanaan baru selain bank. Kemudian melakukan penyeleksian debitur secara ketat, seperti menggunakan sistem layanan informasi keuangan (SLIK).
Salah satu pemain, BCA Finance memangkas biaya perjalanan dinas keluar kota dan biaya promosi. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengungkapkan, alasan kenapa memangkas dua beban biaya tersebut.
"Karena memang kondisi pandemi sehingga tidak memungkinkan untuk perjalanan keluar kota. Kemudian kondisi pasar yang lesu sehingga promosi juga akan sia-sia," kata Roni.
Namun ia tidak mengungkapkan berapa besar biaya yang harus dipangkas perusahaan. Roni justru menyebut, bahwa pemotongan biaya tersebut tidak terlalu berdampak pada keuangan perusahaan.
Baca Juga: BFI Finance tambah modal anak usaha
Di tengah efisiensi tersebut, perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan pembiayaan sebesar 33% menjadi Rp 12,1 triliun pada Juni 2021. Menurutnya, kenaikan itu berkat peningkatan permintaan pasar mobil, relaksasi PPnBM dan kepercayaan masyarakat untuk membeli mobil.
Berbeda dengan BCA Finance, WOM Finance justru fokus pada pengembangan teknologi informasi serta pelayanan digital untuk mendukung efektivitas serta efisiensi operasional. Hal ini untuk memberikan kemudahan bertransaksi bagi konsumen dan pihak-pihak lain.
"Kita punya aplikasi kawan yang dikembangkan dan bisa digunakan untuk partner dealer, agen serta konsumen. Melalui aplikasi ini bisa melihat status pinjaman dan pembayaran sehingga ke depan mereka bisa mengurangi kunjungan ke cabang untuk melakukan pembayaran," terang Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar.
Selanjutnya: Obligasi Mandiri Tunas Finance (MTF) raih peringkat idAA+
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News