Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi rasio intermediasi makroprudensial (RIM) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) makin longgar setelah bank berlogo pita emas ini merilis medium terms notes (MTN).
“Pembeli MTN tersebut kami dokuskan kepada non bank, sehingga bisa dihitung sebagai penyaluran kredit,” kata Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmodjo kepada Kontan.co.id, Selasa (16/4).
Jumat lalu (12/4), Bank Mandiri merilis MTN senilai US$ 750 juta dengan tenor 5 tahun dan kupon 3,75%. Surat utang yang jatuh tempo pada 11 April 2024 ini mendapatkan permintaan lebih dari US$ 3 miliar, atau oversubscribed hingga empat kali dari nilai penerbitan.
Tingginya permintaan yang masuk, membuat Bank Mandiri bisa menekan biaya penerbitan Global MTN ini menjadi US Treasury + 165 basis poin (bps).
“Setelah merilis MTN, saat in posisi RIM kami lebih rendah lagi, di kisaran 91%,” kata bankir yang akrab disapa Tiko ini. Sebagai perbandingan, hingga Maret 2019 lalu, RIM Bank Mandiri tercatat sebesar 94%.
Sebagai tambahan informasi, awal April lalu Bank Indonesia (BI) juga telah melonggarkan ketentuan RIM dari 80%-92% menjadi 84%-94%. Relaksasi bertujuan agar perbankan mendapat ruang likuiditas lebih, sehingga penyaluran pembiayaan dapat tumbuh sesuai target BI di kisaran 10%-12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News