Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransiku.id sebagai layanan pialang asuransi digital sebelumnya optimis tahun ini pendapatan premi mencapai Rp 65 miliar. Sebab, tahun lalu perusahaan mampu mencatat perolehan premi yang memasukkan, yakni mencapai Rp 41 miliar.
Chief Executive Officer (CEO) Asuransiku Herdi Santoso menyebutkan, target tersebut bakal direvisi karena adanya tekanan perekonomian. Menurutnya, dampak perlambatan ekonomi masih dirasa meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah di longgarkan.
Baca Juga: Terimbas pandemi Covid-19, Asuransiku.id berencana revisi target
Terlebih, ia menilai pada semester-II situasi masih belum membaik, sehingga dampak pandemi masih akan dirasa. Oleh sebabnya, pihaknya memutuskan untuk merevisi target sebanyak 15% - 20%.
“Terkait target Rp 65 miliar tentu akan kami revisi. Rencananya, target itu di revisi pada Juli mendatang. Kami menargetkan, sampai akhir tahun perolehan premi mencapai Rp 55 miliar. Karena, proyeksi sampai akhir tahun kinerja masih akan tumbuh, walau tidak sesuai target awal,” ujar Herdi kepada Kontan beberapa hari lalu.
Herdi menambahkan, untuk mempertahankan bisnis, pihaknya menyusun beberapa strategi seperti memberikan program premi cicilan 0%.
Nantinya, perusahaan akan bekerja sama dengan kartu kredit Bank Mandiri sehingga masyarakat dapat membayar premi asuransinya dengan mencicil sebanyak 3 kali dalam 3 bulan, atau sebanyak 6 kali dalam waktu 6 bulan. Disamping itu, pihaknya juga mengurangi biaya promosi agar penyaluran sales lebih terarah dan terukur.
Baca Juga: Asuransiku.id targetkan pendapatan premi sebesar Rp 65 miliar di tahun ini
“Kondisi pandemi bukanlah hal yang mudah, sehingga kami telah menetapkan beberapa strategi agar bisnis dapat bertahan. Melalui program ini, kami akan memberi program bebas premi cicilan 0%, dimana mekanismenya misal premi asuransi properti atau lainnya dibayarkan dengan jumlah tertentu. Pembayarannya dilakukan dengan cara mencicil dan melalui kartu kredit Bank Mandiri. Pilihannya bisa dilakukan dalam 3 kali dalam waktu 3 bulan, 6 kali dalam 6 bulan ataupun 12 kali dalam waktu 12 bulan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
