kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terhimpit pandemi corona, kredit Bank Mandiri tumbuh 4,38% di semester I


Rabu, 19 Agustus 2020 / 12:01 WIB
Terhimpit pandemi corona, kredit Bank Mandiri tumbuh 4,38% di semester I
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu bank anggota himbara di Jakarta, Rabu (5/8). Otoritas Jasa Kuangan (OJK) mengatakan berdasarkan pengawasannya hingga 27 Juli 2020, realisasi kredit di Bank Himbara mencapai Rp49,65 triliun dari rencana distribusi


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk terus memperkuat kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi covid-19. Hal ini terlihat dari laju penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi yang meningkat 4,38% year on year menjadi Rp 871,7 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Dari capaian tersebut secara bank only, laju penyaluran kredit produktif perseroan mencapai 4,23% yoy menjadi Rp 585,3 triliun dibandingkan Juni 2019, yang terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp 306,4 triliun dan kredit investasi sebesar Rp 279,0 triliun. Sementara kredit konsumsi tumbuh 3,56% yoy menjadi Rp 169,5 triliun yang diperlukan untuk mendorong tingkat konsumsi rumah tangga dalam struktur Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional.

Baca Juga: LinkAja bidik transaksi pembayaran tiket digital kapal feri milik ASDP

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengungkapkan, saat ini salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak covid-19 untuk mengembalikan kapasitas produksi yang sempat menurun akibat pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi yang diberlakukan di sebagian besar wilayah Indonesia.

“Dengan telah dilonggarkannya kebijakan pembatasan ini, kami berharap apa yang kami lakukan dapat ikut memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia dan mengembalikan optimisme Bangsa Indonesia untuk bangkit dari krisis akibat pandemi coronavirus,” kata Royke dalam video conference di Jakarta, Rabu (19/8). 

Selain itu, partisipasi lain Bank Mandiri dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia juga terlihat penyaluran kredit yang bersumber dari penempatan uang negara di bank-bank Himbara untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK.104/2020. Dari penempatan sebesar Rp 10 triliun, Bank Mandiri optimistis mampu menyalurkan kredit hingga Rp 30 triliun yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

“Adapun realisasi penyaluran kredit PEN per tanggal 13 Agustus 2020 telah mencapai Rp 26,9 triliun kepada 50.596 debitur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33.828 debitur atau 66,9% diantaranya merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” katanya.

Baca Juga: Laba Bank BRI (BBRI) turun 37,4% di semester I 2020, ini penyebabnya

Dalam penyalurannya, Direktur Utama Bank Mandiri mengungkapkan, pihaknya tidak hanya menyasar debitur eksisting, namun juga debitur baru. “Bahkan dapat kami sampaikan bahwa seluruh debitur penerima pembiayaan PEN untuk segmen KUR merupakan debitur baru,” tuturnya.

Secara keseluruhan, penyaluran KUR Bank Mandiri sampai dengan Juni 2020 telah mencapai Rp7,03 triliun atau 39,7% dari target penyaluran tahun ini yang mencapai Rp 17,7 triliun, dengan jumlah penerima sebanyak 84.500 debitur. Dengan demikian, outstanding KUR Bank Mandiri sejak tahun 2015 hingga saat ini mencapai Rp31,5 triliun kepada 1,65 juta debitur.

“Kami juga telah mensosialikan ke 1.748 jaringan Mandiri mikro di seluruh Indonesia terkait kebijakan KUR 0% bagi Ibu Rumah Tangga dan pegawai yang PHK untuk memulai usaha,” katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×