Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank kecil masih menanti kedatangan investor baru untuk membantu penguatan permodalan sesuai dengan ketentuan regulator.
Seperti diketahui, perbankan diwajibkan punya modal inti minimum Rp 3 triliun di akhir tahun ini. Artinya, tinggal tersisa waktu 8 bulan lagi bagi bank kecil untuk menambah modal, termasuk dengan mencari investor baru.
Dari penelusuran KONTAN, masih ada 30 bank yang wajib menambah modal tahun ini karena modal intinya masih di bawah Rp 3 triliun berdasarkan laporan keuangan per Desember 2021.
PT Bank Mandiri Tbk yang sebelumnya diisukan akan mengakuisisi bank kecil untuk disulap jadi bank digital telah membantah kabar tersebut.
Baca Juga: Naik 20,7%, OCBC NISP (NISP) Bukukan Laba Rp 621 Miliar pada kuartal I
"Kami tetap berupaya melakukan pengembangan bisnis, termasuk mengkaji adanya potensi aksi korporasi. Namun, sampai saat ini, belum ada rencana aksi korporasi untuk akuisisi bank," kata Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri dalam paparan kinerja kuartal I/2022 secara virtual, Rabu (27/4).
Bank Mandiri memang salah satu jajaran bank terbesar di Tanah Air yang belum punya bank digital. BNI saat ini sudah punya Bank Mayora, BRI dengan Bank Raya, dan BCA dengan Bank BCA Digital.
Dari 30 bank kecil ini, beberapa diantaranya sudah mendapat investor baru. Ajaib Grup misalnya sudah masuk ke PT Bank Bumi Arta Tbk, Kredivo masuk ke PT Bank Bisnis Internasional Tbk, BNI ke Bank Mayora, WeeLab ke Bank Jasa Jakarta, lalu Singtel, Grab dan Emtek ke Bank Fama, ZA Tech Global ke Bank Aladin Syariah.
Terbaru, fintech Xendit telah mengumumkan masuk ke Bank Sahabat Sampoerna dan Modalku bersama Carro masuk ke Bank Index Selindo.
Sementara bank-bank yang sejak setahun terakhir ramai dikabarkan akan mendatangkan investor baru hingga saat ini belum memberikan pengumuman baru, diantaranya PT Bank Ganesha Tbk, PT Bank Capital Indonesia Tbk, PT Bank NationalNobu Tbk, PT Bank Prima Master Tbk, PT Bank Raya Indonesia Tbk, PT Bank MNC Internasional Tbk, dan PT Bank Amar Indonesia Tbk.
Baca Juga: Bank Raya Perkuat Infrastruktur Teknologi
Bank Amar hingga saat ini masih menjajaki investor strategis hingga saat ini. Bank ini kembali melakukan rights issue tahun ini untuk memenuhi aturan modal inti minimum perbankan.
"Bank Amar terbuka dengan masuk investor. Kita lakukan penjajakan. Penambahan modal ini harus dilakukan karena OJK menargetkan pemenuhan modal inti harus dilakukan tahun ini," kata Executive Vice President Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu di Jakarta, Selasa (26/4).
Berikut 30 daftar bank dengan modal inti di bawah Rp 3 triliun per Desember 2021:
Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) Rp 2,21 triliun
Bank Jtrust Tbk (BCIC) Rp 2,22 triliun
Bank Ganesha Tbk (BGTG)Rp 2,07 triliun
Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) Rp 2,07 triliun
Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS)Rp 1,25 triliun
Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) Rp 1,02 triliun
Bank MNC Internasional Tbk (BABP) Rp 2,04 triliun
Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) Rp 2,06 triliun
Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) Rp 1,03 triliun
Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) Rp 2,9 triliun
Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) Rp 2,8 triliun
Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) Rp 2,7 triliun
Bank National Nobu Tbk (NOBU) Rp 1,62 triliun
Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Rp 2,88 triliun
Bank Resona Perdania Rp 2,16 triliun
Bank Index Selindo Rp 2,01 per maret 2022
Bank Mayora Rp 1,23 triliun per Maret 2022
Bank Prima Master Rp 289,4 miliar
Bank Jasa Jakarta Rp 2,08 triliun
Bank SBI Indonesia Rp 2,10 triliun
Bank BCA Syariah Rp 2,79 triliun
Bank Sahabat Sampoerna Rp 2,05 triliun
Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) Rp 2,16 triliun
Bank of India Indonesia Tbk Rp 2,003 triliun
Bank Seabank Indonesia Rp 2,358 triliun
Bank Victoria Syariah Rp 260,29 miliar
Bank BJB Syariah Rp 1,15 triliun
Bank Panin Dubai Syariah Rp 2,08 triliun
Bank Victoria International Tbk (BVIC) Rp 2 triliun per September 2021
Bank Fama Internasional Rp 1.03 triliun per September 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News