kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tifa Finance diversifikasi ke pembiayaan mesin


Rabu, 26 November 2014 / 11:30 WIB
Tifa Finance diversifikasi ke pembiayaan mesin
ILUSTRASI. Manfaat jengkol untuk kesehatan.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tahun depan, PT Tifa Finance Tbk mulai melakukan diversifikasi bisnis pembiayaan untuk menutup pertumbuhan negatif yang terjadi di sepanjang tahun ini. Perusahaan yang selama ini fokus pada pembiayaan alat berat tersebut berkomitmen memperkuat pembiayaan mesin dan forklift.

“Diversifikasi usaha yang akan dilakukan tahun depan adalah menguatkan sektor usaha pembiayaan mesin health care dan forklift,” ujar Tjipto Surjanto, Direktur Utama Tifa Finance seperti dikutip di Keterbukaan Informasi, Rabu (26/11).

Selain itu, sambung dia, pihaknya juga akan lebih selektif memilih usaha yang akan dibiayai. Misalnya, mengenai forklift untuk industri kontainer. Pihaknya akan lebih jeli melihat secondary value-nya. “Jika secondary value atas forklift tersebut baik, kami akan biayai jenis forklift tersebut,” terang dia

Ester Gunawan, Direktur Tifa Finance menambahkan, selama ini, pihaknya hanya membiayai forklift untuk keperluan industri dengan kapasitas 5 – 15 ton. Forklift ini digunakan di dalam pabrik atau gudang untuk material handling dan inventory handling. Second hand value forklift ini cukup tinggi.

Sekadar informasi, sudah tiga kuartal di sepanjang tahun ini, Tifa Finance membukukan pertumbuhan laba negatif. Maklumlah, perseroan konsentrasi pada pembiayaan alat berat yang notabene segmen ini terpukul sejak harga komoditi tambang lesu tahun lalu.

Sampai September 2014, laba Tifa Finance tercatat turun 10,3%, yakni dari Rp 29,12 miliar menjadi Rp 26,12 miliar (year on year). Pertumbuhan negatif laba lantaran aktivitas usahanya lesu, tercermin dari total pendapatan perseroan yang turun 7% menjadi Rp 123,96 miliar. Selain pembiayaan alat berat, perseroan juga menggeluti bisnis pembiayaan konsumen, anjak piutang dan sewa koperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×